VIRALSUMSEL.COM – Manejer Sriwijaya FC, H Hendri Zainuddin meminta saran pada fans. Kali ini HZ ,sapaan akrab H Hendri Zainuddin, meminta masukan perihal jargon Laskar Wong Kito -julukan Sriwijaya FC-.
H Hendri Zainuddin minta komentar dari fans lewat akun resmi instagramnya @hendrizainuddin. Dalam tulisannya pengusaha asal Payeraman, Ogan Ilir ini meminta masukan apakah jargon SFC -singkatan Sriwijaya FC- #kitopacak diganti dalam mengarungi Liga 2 musim depan.
“Setuju dak pecinta Sriwijaya FC dimana pun berada kalau slogan kito pacak kito ganti saja,, kalau setuju apa usulan kalian. Salam gomak panas dari gandus,” kata Hendri Zainuddin, Selasa (10/12/2019) malam.
Komentar warganet pun beragam. Ada yang meminta ganti karena #kitopacak diangkap sial. Ya, selama berslogan #kitopacak Sriwijaya FC langsung degradasi musim lalu. Bahkan musim ini gagal promosi ke Liga 1.
“Kito pacak slogan pembasa sial,” kata salah satu komentar follower Hendri Zainuddin.
Lalu ada netizen yang mengusulkan pakai slogan baru. Salah satunya #kitobangkit. Kemudian ada yang meminta tetap menggunakan jargon #laskarwongkito.
Dalam ratusan komentar tersebut ada juga yang meminta ganti slogan kito lanjake. “Fix ganti bae dangen slogan #kito lanjake. Jadi siapo bae musuh kito, baik itu Barcelona atau Liverpool kito lanjake (kito habisi),” kata dia.
Tapi, tidak sedikit pula yang meminta untuk tidak mengganti slogan #kitopacak. Alasanya sudah menjadi icon dan cukup akrab ditelinga pecinta bola nasional.
“Dak galak lah bagus itu sudah menjadi ikon,” kata para netizen. (nto)
Sebenarnya turunnya prestasi SFC bukannhanya terletak pada slogan yang memang terkesan sombong dan jumawa, tapi pola manajemen yang tidak profesional dan terlalu banyak menyakiti orang kecil. Tidak transparan dalam pengelolaan keuangan, dan banyaknya unsur kepentingan politik dalam pengelolaan membuat SFC semakin tidak jelas arah dalam pengelolaan nya. Padahal potensi yang dimiliki oleh SFC itu sangatlah besar, tapi karena banyak oknum oknum yang tidak mempunyai visi jelas dalam pengelolaan club’, membuat kondisi SFC semakin Morat Marit.