
viralsumsel.com, JAKARTA – Program makan bergizi gratis (MBG) didesak segera dihentikan menyusul semakin meningkat kasus keracunan. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengaku menunggu arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Saya ikut arahan Presiden, tidak berani mendahului,” ujar Dadan kepada wartawan, Rabu (24/9/2025).
Ia mengaku belum bertemu Prabowo terkait situasi terkini dari program MBG. Dadan sekali lagi masih menunggu arahan dari Prabowo yang saat ini sedang berada di New York untuk mengikuti pertemuan PBB.
“Menunggu arahan presiden,” kata Dadan.
Kasus keracunan MBG meningkat
Berdasarkan data dari Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menunjukkan kenaikan kasus keracunan program MBG yang mencapai lebih dari seribu dalam sepekan. Sejak dirilis pertama pada 14 September lalu, kasus keracunan MBG mencapai 5.360 kasus.
Kini, per 21 September, jumlahnya bertambah menjadi 6.452 kasus atau naik 1.092 kasus dalam sepekan.
JPPI sendiri telah meminta program MBG dihentikan karena sudah banyak menelan korban keracunan yang dialami oleh anak-anak.
Cara lain agar MBG tetap berjalan
Untuk menghentikan MBG diduga akan sulit dilakukan lantaran program tersebut merupakan prioritas presiden Prabowo. Tak sedikit yang mengusulkan agar program itu diganti dengan memberikan uang tunai kepada orangtua untuk memasak sendiri makanan bergizi untuk anaknya.
Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah mengusulkan tiga acara alternatif. Namun keputusan sepenuhnya merupakan wewenang Prabowo.
“Ada tiga instrumen yang bisa dilakukan. Bisa pemerintah menyalurkan langsung (ke) kabupaten-kabupaten. Bisa pemerintah lewat PKH (program keluarga harapan). Kalau PKH selama ini per bulan Rp 300 ribu, kita tambahin Rp 300 ribu. Tapi yang Rp 300 ribu itu untuk MBG. Atau SPPG-nya didekatkan di sekolah,” kata Said. (mel)








