SAMARINDA, viralsumsel.com – Bhayangkara Presisi Lampung FC resmi memperkenalkan rekrutan asing anyar mereka untuk menghadapi kompetisi BRI Super League 2025/26. Dia adalah Andres Nieto, gelandang serang naturalisasi asal Kamboja yang sebelumnya mencuri perhatian di Liga Primer Kamboja.
Pemain berusia 29 tahun ini datang dengan segudang prestasi dan pengalaman di Asia Tenggara. Meskipun namanya belum begitu dikenal di kalangan pecinta sepak bola Indonesia, namun kiprah Andres Nieto di Kamboja patut diperhitungkan. Selama membela Phnom Penh Crown sejak tahun 2020, Nieto tampil gemilang dan menjadi kunci sukses tim ibukota Kamboja tersebut.
Di bawah panji Phnom Penh Crown, Nieto sukses meraih dua gelar Liga Primer Kamboja secara beruntun pada musim 2021 dan 2022. Ia juga turut membawa timnya meraih Piala Super Kamboja pada 2022 dan 2023, serta Piala Liga Kamboja di dua musim yang sama. Tak hanya berkontribusi dari sisi permainan, pemain berdarah Kolombia ini juga menjelma sebagai mesin gol meski berposisi sebagai gelandang serang.
Tak heran, penampilan impresifnya membuat federasi sepak bola Kamboja tertarik untuk menaturalisasinya. Pada tahun 2024, Andres Nieto resmi menjadi warga negara Kamboja, dan sejak itu, ia telah mengoleksi empat caps dan satu gol bersama Timnas Kamboja.
Prestasi puncaknya datang di musim 2024/2025, ketika ia menjadi top skor Liga Primer Kamboja dengan torehan 21 gol. Produktivitas inilah yang menjadi magnet bagi Bhayangkara FC, yang tengah membangun ulang timnya untuk bisa kembali bersaing di papan atas kompetisi tertinggi Indonesia.
Dalam wawancaranya usai diperkenalkan sebagai pemain Bhayangkara, Andres Nieto mengungkapkan rasa antusiasme dan tantangan barunya di Tanah Air.
“Saya tahu dan mengatakan kepada semua orang bahwa Liga Kamboja berkembang setiap waktu. Namun, saya juga paham bahwa tingkat kompetisi di Indonesia jauh lebih tinggi, dengan intensitas permainan yang lebih besar. Saya ingin tantangan baru. Itu sebabnya saya memilih pindah ke Indonesia,” ujar Nieto.
Lahir di Bogotá, Kolombia, Nieto mengawali karier sepak bolanya di akademi Deportes Tolima, sebelum menjalani debut profesional bersama Real Frontera. Ia sempat berpetualang ke Meksiko dan Republik Dominika, membela Atletico San Francisco dan O&M FC, sebelum akhirnya berlabuh di Phnom Penh dan menemukan “rumah keduanya” di Asia Tenggara.
Meski tidak berposisi sebagai penyerang murni, Andres Nieto dikenal sebagai gelandang serang yang agresif, kreatif, dan punya insting gol tinggi. Bhayangkara FC pun berharap besar kepada pemain ini agar mampu menjadi motor serangan baru mereka sekaligus mendongkrak produktivitas tim.
Bersama skuad The Guardians, Andres Nieto bukan hanya akan menghadapi atmosfer kompetisi yang lebih kompetitif, tetapi juga tekanan dari suporter yang jauh lebih besar. Namun, dengan pengalaman internasional dan mentalitas juara yang dimilikinya, banyak yang percaya Nieto bisa cepat beradaptasi.
Kehadiran Nieto juga menjadi sinyal keseriusan Bhayangkara FC untuk tampil lebih baik di musim ini. Mereka tidak hanya membangun tim dengan materi lokal potensial, tetapi juga menambah kekuatan dengan pemain asing berkualitas tinggi.
Menarik untuk dinanti, sejauh mana eksistensi dan kontribusi Andres Nieto bersama Bhayangkara FC dalam perburuan gelar atau minimal posisi aman di klasemen BRI Super League musim 2025/26. Apakah ia akan mengulang kesuksesan seperti di Kamboja, atau justru tenggelam di tengah kerasnya persaingan Liga Indonesia? Waktu yang akan menjawab. (Lib)