Anggap Corona Seperti Kebakaran, Ketua PKS Sumsel Ungkap Sejumlah Fakta  

VIRALSUMSEL.COM, Palembang – Muhammad Toha Ketua Umum Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menanggapi sirius wabah corona virus disease 2019 atau covid-19.

“Jangan ikut-ikutan menyalahkan sana-sini, jangan karena ada informasi kasus perkasus tentang kesalahan penanganan covid-19 langsung ditelan dan digeneralisasi lalu mengatakan itu bukti bahwa corona tidak ada,” terang dia.

Faktanya lanjunya Tiongkok, Amerika Serikat, Israel, Iran dan banyak negara lain di dunia ini semua menjadi korban ganasnya covid-19.

“Banyak negara termasuk Arab Saudi yang menerapkan lockdown dengan protokol kesehatan secara disiplin terbukti penyebaran koronanya mulai menurun yang ditandai masjid-masjidnya mulai dibuka sejak sepekan yang lalu,” kata dia.

Lebih lanjut Ustadz Toha menambahkan, DKI Jakarta yang juga sejak awal cukup serius menangani covid-19 sekarang jauh menurun baik tingkat kematian maupun yang positif dibanding provinsi-provinsi lainnya.

Baca Juga :  Diskusi Dengan Mahasiswa, Renny Astuti Terima Aduan dan Masukkan

“Presiden Amerika yang diawal meremehkan corona, akhirnya terbanyak untuk tingkat dunia jumlah korban kematian disana,” sambung dia.

Oleh karena itu diakui ia ibarat corona ini adalah kebakaran maka mari kita berpartisipasi agar apinya segera padam. “Bukan meributkan ini bukan api tapi mercon, ini akibat ledakan kompor bukan arus pendek, atau habis waktu berdiskusi membahas bahwa kebakaran ini disebabkan konspirasi dll,” terang dia.

Saat ini lanjut Toha tidak penting baginya apakah ini virus atau bakteri (apalah arti sebuah nama kata orang bijak), yang jelas faktanya corona menular melalui sentuhan, melalui bersin dan melalui batuk-batuk.

“Maka diantara cara untuk menghindarinya pakai masker dan jaga jarak, termasuk jaga kekebalan tubuh,” terang dia.

Baca Juga :  Potensi Kemenangan, Presiden PKS Dukung Heri Amalindo di Pilkada PALI

Negara atau provinsi atau kabupaten dan kota yang disiplin dengan protokol kesehatan relatif terkendali penyebarannya. Tapi negara atau provinsi atau kabupaten dan kota yang meremehkannya, yang ibarat sedang kebakaran tidak sibuk memadamkan api maka umumnya penyebaran coronanya akan makin tidak terkendali.

“Mari kita fokus berpartisipasi memadamkan api, mari kita bantu jika tenaga kesehatan kekurangan Alat Perlindungan Diri (APD), mari kita bantu rakyat yang terdampak secara ekonomi, mari kita edukasi masyarakat agar selalu pakai masker, jaga jarak dan banyak cuci tangan.

Mari kita berikhtiar dan berdo’a agar corona ini segera hilang, agar anak-anak kita bisa sekolah lagi dengan nyaman, agar aktivitas kita berjalan lagi sebagaimana dahulu kala,” tukas dia. (ion)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *