PALEMBANG, viralsumsel.com – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kapasitas aparatur desa melalui penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Tata Kelola Pemerintahan Desa dan Pengelolaan Aplikasi Siskeudes Versi 2.0.7, yang berlangsung pada 12–15 Juni 2025 di Hotel The Zuri, Palembang.
Kegiatan ini menyasar aparatur desa dari lima kecamatan, yakni Sekayu, Lawang Wetan, Batang Hari Leko, Keluang, dan Jirak Jaya, dengan peserta yang terdiri dari kepala desa, sekretaris desa, kaur perencanaan, kaur keuangan, serta bendahara desa.
Dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah: Hadirkan Narasumber Ahli
Pembukaan kegiatan dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri RI, perwakilan dari Dinas PMD Provinsi Sumsel, Biro Organisasi Provinsi Sumsel, dan unsur Forkopimda seperti perwakilan Kejaksaan Negeri dan Polres Muba.
Dari jajaran Pemkab Muba turut hadir Staf Khusus Bupati Muba, sejumlah camat, perwakilan DPRD Muba, Ketua DPC APDESI Muba, dan perwakilan dari Dinas PMD Muba. Hadir pula para narasumber dari instansi teknis seperti Kemendagri, Inspektorat Sumsel, Dinas PMD Provinsi, Konsultan Pajak, hingga Kejaksaan Negeri.
Siskeudes Bukan Sekadar Aplikasi, Tapi Instrumen Reformasi Birokrasi
Dalam sambutannya, Dirjen Bina Pemdes, La Ode Ahmad P. Bolombo, menegaskan bahwa pemanfaatan aplikasi Siskeudes tidak hanya sebatas penerapan teknologi digital, tetapi juga merupakan bagian dari upaya reformasi birokrasi di level desa.
“Siskeudes adalah alat transformasi. Ia mendorong transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam tata kelola keuangan desa,” ujar La Ode, Kamis (12/6/2025).
Ia mengingatkan bahwa desa saat ini bukan lagi sekadar objek pembangunan, melainkan telah menjadi subjek utama dalam proses pembangunan nasional. Maka dari itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan penguatan sistem tata kelola keuangan sangat dibutuhkan.
Muba Jadi Contoh: 100% Desa Bentuk Koperasi Merah Putih
Tak hanya fokus pada pengelolaan keuangan, Dirjen Bina Pemdes juga menyoroti pentingnya dukungan desa dalam percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdeskel), sesuai arahan Inpres No. 9 Tahun 2025 dan SE Mendagri No. 500.3/2438/SJ.
Kabupaten Musi Banyuasin dinilai sebagai kabupaten yang berhasil, dengan capaian 100 persen pembentukan Kopdeskel melalui mekanisme Musyawarah Desa Khusus (Musdesus).
“Keberhasilan ini menunjukkan bahwa desa-desa di Muba sudah siap menjadi lokomotif perubahan dalam pembangunan ekonomi dan tata kelola desa yang modern,” tegas La Ode.
Menuju Siskeudes Online: Akurasi dan Cepat dalam Laporan Keuangan
Dalam bimtek ini, peserta juga dibekali dengan kemampuan teknis untuk mengoperasikan Siskeudes versi 2.0.7, termasuk dalam sistem pelaporan berbasis online yang saat ini telah diterapkan di seluruh desa di Kabupaten Muba.
Langkah ini dinilai sangat penting untuk mendukung pelaporan keuangan desa secara real time, akurat, serta sesuai dengan regulasi pemerintah pusat.
Kepala Dinas PMD Kabupaten Muba dalam sambutannya menegaskan bahwa bimtek ini bukan hanya pelatihan teknis, melainkan bagian dari langkah strategis menuju desa yang transparan, akuntabel, dan partisipatif.
“Melalui peningkatan kompetensi ini, kita ingin seluruh desa mampu menyusun, mengelola, dan melaporkan keuangannya secara profesional,” ujar salah satu pejabat PMD Muba.
Muba Siap Jadi Model Tata Kelola Desa Nasional
Bimtek ini juga menjadi tonggak penting dalam perjalanan reformasi tata kelola pemerintahan desa di Muba. Dengan dukungan berbagai pihak dan sinergi lintas sektor, Kabupaten Muba diharapkan mampu menjadi percontohan nasional dalam pengelolaan desa berbasis digital, transparan, dan berkelanjutan.
“Kami ingin menjadikan Muba sebagai model tata kelola desa yang ideal, bukan hanya di Sumsel, tapi juga di Indonesia,” ujar Ketua DPC APDESI Muba. (win)
