VIRALSUMSEL.COM, SUNGAI LILIN – Innalilahi wainnalilahi rojiun. Ya, Muhammad Wiyoto mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas PGRI Palembang atau Palaspa meninggal dunia karena sakit.
Amad ,sapaan Muhammad Wiyoto, meninggal dunia ketika mengikuti rangkaian pendidikan dasar (Diksar) dan Lanjutan 25, Mapala Universitas PGRI Palembang di Kampung 4 Kelurahan Gunung Dempo, Kecamatan Pagaralam Selatan, Kota Pagaralam, Sabtu (6/2/2021) pagi.
Informasi meninggalnya Amad yang merupakan mahasiswa asal Dusun 4, RT12, RW 04, Desa Berlian Makmur, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, sudah sampai ke telingga keluarga. Bahkan di rumahnya yang berada di Sungai Lilin ini sudah mempersiapkan proses pemakaman.
“Ya, katanya Amat meninggal dunia saat mengikuti Diksar Mapala Universitas PGRI Palembang di Pagaralam karena sakit asma. Amad meninggal dunia di Rumah Sakit Pagaralam,” kata salah satu keluarga yang enggan disebut namanya dikonfirmasi www.viralsumsel.com.
Berdasarkan informasi berkembang Tim Diksar dan Lanjutan Mapala Universitas PGRI Palembang berangkat dari Palembang usai acara pembukaan Diksar di Palembang pada 1 Februari lalu, dan tiba di Pagaralam 2 Februari. Mereka mulai melaksanakan kegiatan bersama 29 orang yang 10 orang diantaranya adalah peserta diksar baru dan 19 orang panitia.
Menurut Kapolsek Pagar Alam Selatan, Ipda Dian Rana Alip Praba Utama S.Tr.K didampingi Kanit Intel Polsek Pagar Alam Selatan Aipda Andika Satria Bahwa pada Jum’at malam (5/2/21) yang bersangkutan bersama rekan-rekan Diksar lainya melakukan kegiatan survival di salah satu lokasi Diksar dilakukan.
Tepat pukul 23.00 WIB yang Amad merasa sesak nafas dan melaporkan ke panitia untuk mendapatkan pertolongan berupa alat semprot dan kemudian disuruh istirahat. Namun, sekira pukul 03.00 WIB, Amad kembali merasakan sesak, dan saat itu juga panitia melaporkan ke Posko Balai Registarasi Gunung Merapi Dempo (Brigade) untuk minta pertolongan kendaraan agar yang bersangkutan dibawah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besemah Kota Pagar Alam.
Tiba di RSUD Besemah Kota Pagar Alam sekira pukul 06.45 dan langsung di bawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) untuk mendapatkan pertolongan pertama. “Dan tepat pukul 07.00 WIB pagi tadi,Yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia oleh rumah sakit,” kata dia kepada awak media.
Lebih lanjut Kanit Intel menambahkan, berdasarakan hasil visum luar tidak ada tanda-tanda kalau yang bersangkutan mengalami tindak kekerasan saat diksar. “Hanya saja berdasarkan keterangan para saksi bahwa yang bersangkutan memang ada riwayat penyakit asma,” tukasnya.
Karena Kasus ini termasuk kasus menonjol maka upaya penyelidikan akan diambil alih langsung oleh Satreskrim Polres Kota Pagar Alam. “Dan jenazah saat ini masih di RSUD sembari menunggu keluarga korban datang,” tukasnya. (dev)