VIRALSUMSEL.COM, Palembang – Sriwijaya FC sempat mengegerkan dunia persepakbolaan tanah air. Betapa tidak pada musim kompetisi 2007/2008, Laskar Wong Kito –julukan Sriwijaya FC- berhasil menyabet dua gelar juara paling bergengsi di dalam negeri.
Yaitu kompetisi Liga Indonesia musim 2007/2008 dan Piala Indonesia (Copa Dji Sam Soe) 2007/2008. Di ajang Liga Indonesia Sriwijaya FC menyaber gelar juara setelah pada partai final berhasil mengalahkan PSMS Medan dengan skor 3-1 di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 10 Februari 2010.
Tiga gol Sriwijaya FC dalam laga derby Sumatera tersebut masing-masing dipersembahkan tiga pemain asingnya. Dimulai dari aksi heroic Anoure Obiora Richard pada menit 15.
Keunggulan Sriwijaya FC sempat disamakan penyerang PSMS Medan James Koko Lomel pada menit 69.
Namun pada masa perpanjangan waktu dua kali 15 menit, Keit Kayamba Gumbs berhasil mencetak gol pada menit 107. Kemudian Zah Rahan Kranger menutup laga dengan golnya pada menit 114.
Sementara di ajang Copa Dji Sam Soe, Sriwijaya FC berhasil pastikan gelar juara setelah pada laga final berhasil mengalahkan Persipura Jayapura di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta 13 Januari 2008.
Ketiga pertandingan berjalan waktu normal kedua kesebelasan bermain sama kuat dengan skor akhir 1-1. Gol Sriwijaya FC dibukukan Keith Kayamba Gumbs. Sedangkan gol balasan Persipura diciptakan Ernest Jeremiah pada menit 6.
Namun pada adu tendangan penalti Sriwijaya FC berhasil menang dengan skor 3-0. Tiga penendang Sriwijaya FC yang sukses cetak gol adalah Keith Kayamba Gumbs, Zah Rahan dan Anoure Obiora Richard.
Sementara tiga tendangan 12 pas awal Persipura tidak berhasil mencetak gol. Dua diantaranya berhasil block penjaga gawang Sriwijaya FC, Ferry Rotinsulu.
Yaitu Eduard Ivakdalam dan David Da Rocca. Sementara tendangan Alberto Goncalves da Costa juga gagal.
Wijay pemain tengah Sriwijaya FC yang menjadi saksi sejarah Sriwijaya FC meraih gelar doubler winner mengaku bangga. Apalagi Wijay merupakan pemain yang ikut menjadi saksi sejarah kepindahan Persijatim Solo FC jadi Sriwijaya FC pada 23 Oktober 2004.
“Saat itu dari awal kompetisi kita semua sudah sangat yakin bisa meraih gelar juara. Karena dari semua mendukung, baik komposisi pemain, pelatih dan juga manajemen,” kata Wijay.
Lebih lanjut pemain asal Medan, Sumatera Utara ini menilai salah satu kunci sukses keberhasilan Sriwijaya FC meraih gelar double winner adalah kerjasama tim dan kekompakan sangat baik.
“Sesama tim bagus karena kitanya kompak, suasana bagus, persaudaraan antar pemain bagus. Misal kalau ada acara pemain semua bareng datang,” terang dia.
Dari sisi manajemen lanjut Wijay gaji dan bonus kemenangan selalu tepat waktu. “Bonus lanjar gaji semua bagus tidak ada masalah. Pola latihan coach Rahmad Darmawan bagus, supporter mendukung penuh. Kenangan bersama Sriwijaya FC banyak sekali, saya ucapkan terima kasih banyak Sriwijaya FC membantu dalam karier saya, terima kasih karena sriwijaya FC,” pungkas dia. (ion)
Skuat Sriwijaya FC 2007/2008
-Goalkeeper
Ferry Rotinsulu, Dede Sulaiman, Afrianto, Indrayadi
-Defender
Tony Sucipto, Syafrudin, Donny Fahamsyah, Ambrizal, Slamet Riyadi, Charis Yulianto, Isnan Ali, Marthen Christian Warobay, Carlos Renato Elias (Brasil), Firmansyah
-Midfielder
Oktavianus, Wijay Sing, Sulaiman Alamsyah Nasution, Septarianto, Benben Barlian, Zah Rahan Krangar (Liberia), Amirul Mukminin, Dhian Fachrudin
-Forward
Korinus Keliopas Fingkrew, Eki Nurhakim, Anoure Obiora Richard (Nigeria), Georges Christian Lenglolo (Kamerun), Keith Jerome “Kayamba” Gumbs (St. Kitts Nevis)