Gelombang PHK Hantui Industri Komponen Kendaraan di Indonesia, Menperin Agus Respons Begini

Cara Jual Mobil Bekas Online dengan Aman dan Proses Cepat. Foto: viralsumsel.com
Foto ilustrasi/viralsumsel.com

 

viralsumsel.com, JAKARTA– Badai PHK membayangi industri komponen kendaraan di Indonesia imbas dari lesunya penjualan mobil di pasar otomotif nasional. Bagaimana respons
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita?

Ancaman badai PHK sudah terendus sejak menurunnya penjualan mobil sejak 2024. Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM), Rachmat Basuki, menyebut, besaran PHK mulai 3% sampai 24% dari total pekerja perusahaan. GIIAM memiliki anggota sebanyak 250 perusahaan komponen berskala kecil hingga berstatus industri semi padat karya.

“Berdasarkan informasi anggota, pengurangan karyawan sebenarnya mulai terjadi di pertengahan 2024. Berdasarkan info per Juli kemarin pengurangan karyawan bervariasi 3-23% tergantung dari jenis perusahaan masing-masing,” kata Rachmat.

Penurunan penjualan mobil memang  terjadi di periode Januari-Juli 2025. Berdasarkan data wholesales (distribusi pabrik ke dealer) dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), jumlah kendaraan yang sudah terdistribusi sebanyak hanya 435.390 unit, artinya turun 10,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga :  BYD Atto 1 Curi Perhatian Menperin Agus: Harganya Murah

Menperin Agus mengakui pasar otomotif nasional sedang menurun lantaran salah satunya disebabkan oleh daya beli masyarakat menurun. Namun Agus sudah meminta pelaku industri otomotif tidak melakukan PHK.

“Yang saya selalu minta adalah tak boleh ada PHK. Tidak boleh ada PHK walaupun sekarang kita mengalami atau menghadapi kondisi yang cukup challenging, tapi saya minta tidak ada PHK,” ujar Menperin Agus saat ditemui di Kompleks DPR RI Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/9/2025).

“Dan kalau kita lihat, saya berterima kasih kepada para pelaku usaha sektor manufaktur yang kita lihat dalam datanya walaupun sales-nya sudah turun dan sebagainya, mereka belum melakukan PHK,” katanya.

Di sisi lain, penjualan ekspor industri otomotif mengalami kenaikan. Pemerintah disebutnya sudah mendorong perluasan pasar hingga menambah investasi atau produksi di Tanah Air, meski ia menyadari keputusan ada di tangan induk usaha di negara asal investor.

Baca Juga :  GALA MOMENT: Merayakan Kehidupan yang Privat dan Intim

“Dan kalau kita lihat statistiknya selama saya masuk kantor ini, luar biasa itu perluasan dari market. Jadi rupanya global market itu tidak bisa ditentukan oleh office yang ada di Indonesia, itu ditentukan oleh headquarters, sebut saja kalau perusahaan-perusahaan Jepang ya kita harus bicara di Jepang untuk mereka bisa membuka, atau mengizinkan produk-produk dari Indonesia bisa ke pasar yang lebih luas,” ungkap Agus. (mel)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *