SURABAYA, viralsumsel.com – Persebaya Surabaya harus menelan pil pahit di laga pembuka BRI Super League 2025/26. Bertanding di kandang sendiri, Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (8/8) malam, Bajul Ijo dipaksa mengakui keunggulan PSIM Yogyakarta dengan skor tipis 0-1.
Hasil ini tentu menjadi pukulan telak bagi tim kebanggaan Bonek yang di awal musim berharap bisa langsung meraih poin penuh. Alih-alih membuka kompetisi dengan kemenangan, Persebaya justru dipermalukan tamunya di hadapan ribuan pendukung yang memadati stadion.
Gol Telat yang Menyakitkan
Laga berjalan ketat sejak awal, dengan kedua tim bergantian menekan. Persebaya tampil agresif di babak pertama dan mampu menciptakan beberapa peluang berbahaya. Namun, buruknya penyelesaian akhir membuat tak satu pun peluang tersebut berbuah gol.
Di babak kedua, PSIM mulai keluar dari tekanan dan bermain lebih percaya diri. Tekanan mereka membuahkan hasil di masa injury time. Memasuki menit ke-90+2, situasi bola mati menjadi petaka bagi tuan rumah.
Tendangan bebas Ze Valente berhasil ditepis kiper Ernando Ari, tetapi bola muntah jatuh di kaki Dede Sapari yang kemudian mengirim umpan akurat ke Ezequiel Vidal. Striker asal Argentina itu tanpa ampun menanduk bola ke gawang Persebaya, membawa Laskar Mataram unggul 0-1.
Waktu tersisa terlalu singkat bagi Persebaya untuk membalas. Meski mencoba menekan di menit-menit akhir, skor tidak berubah hingga peluit panjang berbunyi.
Pelatih Akui Ada Kemajuan, tapi…
Pelatih Persebaya, Eduardo Perez, mengaku kecewa dengan hasil ini, meski melihat sejumlah hal positif dari permainan timnya. Ia menilai anak asuhnya sebenarnya memulai laga dengan baik, namun gagal mengonversi peluang menjadi gol.
“Sejak awal, kami sudah mencoba mengendalikan permainan dan menciptakan beberapa peluang emas, tetapi kurang tajam di penyelesaian akhir. Gol cepat di babak pertama mungkin akan mengubah jalannya pertandingan. Sayangnya, itu tidak terjadi,” ungkap Perez.
Menurut pelatih asal Spanyol itu, meski hasilnya mengecewakan, pola permainan yang diinginkannya mulai terlihat.
“Ada progres di beberapa aspek, terutama saat transisi menyerang. Tapi kami harus segera memperbaiki masalah efisiensi di depan gawang. Musim baru saja dimulai, dan kami masih punya waktu untuk bangkit,” tambahnya.
Evaluasi Lini Depan
Berdasarkan catatan statistik, Persebaya melepaskan sembilan tembakan, namun hanya dua yang mengarah tepat ke gawang. Data ini memperlihatkan betapa buruknya efektivitas serangan mereka.
Gelandang asal Brasil, Bruno Moreira, mengakui penyelesaian akhir menjadi masalah utama. “Kami sudah berjuang keras, tapi peluang-peluang itu tidak dimanfaatkan dengan baik.
Di sepak bola, detail seperti itu menentukan hasil akhir. Hari ini kami harus mengaku kalah, tapi kami tidak akan larut dalam kekecewaan,” ujarnya.
Bruno menegaskan timnya harus segera melupakan hasil ini dan fokus pada pertandingan berikutnya. “Musim masih panjang. Kami punya banyak kesempatan untuk memperbaiki posisi di klasemen. Yang penting, semua pemain tetap bekerja keras dan percaya pada proses,” tegasnya.
Peringatan Dini untuk Bajul Ijo
Kekalahan di laga pertama ini menjadi alarm bagi Persebaya untuk segera melakukan evaluasi total, terutama di lini depan yang terlihat kurang tajam.
Dengan jadwal padat di awal musim, Bajul Ijo harus cepat menemukan ritme permainan terbaik jika tidak ingin tertinggal jauh dari para pesaing di papan atas. (Lib)