H. A. Gani Subit : Rumah Sakit Daerah Lambat Maju

viralsumsel.com, JAKARTA – H. A. Gani Subit Anggota Komisi V DPRD Sumatera Selatan yang membidangi Pendidikan Dan Kesehatan dari Daerah Pemilihan (Dapil) Musirawas, Musirawas Utara dan Kota Lubuklinggau,mengatakan, Rumah Sakit Daerah (RSUD) di dapilnya sangat lemah dan lambat berkembang atau maju.

Hal itu lantaran kurang sumberdaya manusia (SDM) dan Peralatan Kesehatan. “Jika ada pasien parah, langsung dirujukan ke Rumah Sakit di Palembang. Sementara jarak ke Palembang cukup jauh “, katanya kepada salah satu media online di Jakarta, Kamis (8/9/2022). “Maka banyak yang terjadi, terkadang di pertengahan perjalanan pasien tak tertolong atau meninggal “, jelasnya.

“Sumberdaya manusia terutama menyangkut dokter spesialis di masing-masing bidang dan tenaga kesehatan yang mumpuni serta peralatan kesehatan yang terhitung mutahir. Personalan ini sebetulnya bisa dijawab dengan membuat dan memperluaskan program ikatan dinas bagi tenaga medis. Peningkatan dokter menjadi dokter spesialis dan penguatan tenaga medis lainnya melalui training atau pelatihan-pelatihan”, lanjutnya.

“Dalam hal peralatan kesehatan, harus bisa mencari bantuan pusat atau bantuan hibah dari lembaga-lembaga lain. Termasuk bantuan dari lembaga luar negeri. Sebab jika mengandal APBD tentu tidak mungkin. Nah ini harus banyak melakukan komunikasi dan lobby intensif ke luar. Tanpa ini jauh dari kemungkinan untuk mempercepatkan kemajuan RSUD, apabila daerah kita masih masuk dalam kategori daerah miskin”, paparnya.

Baca Juga :  Sekolah Legeslatif di UIN, Oktafiansyah Sebut Tiga Tugas dan Fungsi DPRD Sumsel

“Begitu juga untuk penguatan SDM. Banyak program semacam yang diadakan oleh pihak luar, kita tinggal mengirimkan atau mengutuskan personalnya. Tapi sekali lagi, hal tidak luput dari keterbukaan, pendekatan dan lobby kita kepada mereka”, kata anggota DPRD yang sudah 2 periode ini.

Kunjungan kerja Gani Subit ke Jakarta, antara lain ke Kementerian Sosial dalam rangka untuk memastikan Bantuan Sosial langsung kepada masyarakat. Karena ternyata banyak bantuan sosial tidak tepat sasaran. “Secara nasional jumlahnya mencapai dikisaran 50 juta lebih penerima bantuan sosial yang bukan haknya”, katanya.

“Ada yang berhak menerima bantuan. Tapi tidak memperoleh. Ada yang tidak berhak. Tapi dapat. Ini karena pejabat di daerah yang berhubungan dengan ini terlalu kental Nepotisme”, kata Gani yang juga pernah menjadi Anggota DPRD Ogan Ilir ini.

Baca Juga :  Reses Tahap II, Anggota DPRD Sumsel Bakal Perjuangkan Aspirasi Masyarakat OKI dan OI, Mulai Lampu Jalan Hingga Jembatan

“Nah ini kita mau cross check di daerah kita. Seberapa banyak yang terjadi seperti itu. Ibarat kata, air susu mengalir tidak pada tempatnya”, katanya sedikit beranalogi.

“Kita kasihan kepada yang betul-betul miskin. Betul-betul mengharap, tapi hanya menonton. Tidak tersantuni alias mendapat bantuan. Tuturnya bernuansa humanis.

“Bansos ini kan langsung ke daerah kota dan kabupaten. Provinsi dilewatkan karena masyarakatnya berada di daerah otonomi. Laporannya langsung ke pusat, kementerian. Provinsi hanya tembusan”, kata Tokoh Muda sangat energik ini sedikit menyinggung sistem administrasinya.

Khusus untuk Kabupaten Musirawas Utara, menurutnya berkisar 80 % dari total penduduk mendapat Bantuan Sosial. Karena daerah ini masih masuk daerah miskin. Tanpa disebutnya berapa persentase bantuan tak tepat sasaran. (ril)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *