Kisah Rifki, Dipanggil Sriwijaya FC Usai Laga Uji Coba

OLAHRAGA452 Dilihat
banner 728x90

VIRALSUMSEL.COM – Talenta sepak bola lokal Sumsel yang boleh dibilang beruntung adalah Rifki Ahmad Ale Silitonga. Betapa tidak dia menjadi salah satu pemain strial Sriwijaya FC dalam mengarungi kompetisi Liga 2 musim 2020.

Rifki tidak sendiri. Dia trial bersama Bagas juga talenta dari Sumsel. Namun, baik Rifki maupun Bagas masih harus berjuang untuk mengikuti rangkaian seleksi di Laskar Wong Kito – julukan Sriwijaya FC.

Rifki sudah menjalani dua kali sesi latihan bersama Sriwijaya FC. Proses bergabungnya Rifki bersama SFC – singkatan Sriwijaya FC- sungguh tidak disangka-sangka.

Saat itu, pemain kelahiran Palembang, 17 April 2001 itu, sedang melakukan pertandingan ujicoba melawan PS Angkatan Darat (PSAD), berhadapan dengan klubnya, David FC di Stadion Patra Jaya, Plaju.

Skill memikat dan pergerakannya yang impresif, membuat Pelatih Sriwijaya FC Budiardjo Thalib, yang hadir di Stadion Patra Jaya, terpukau. Sejurus kemudian, usai pertandingan, pelatih asal Makassar, 4 Juli 1970 tersebut , langsung mengajak pemain berusia 19 tahun itu bergabung.

Baca Juga :  Fadly Sungki: Striker Sriwijaya FC Jebolan Farmel Hatta Palembang yang Sempat Dilirik Persija Muda, Kini Bersinar di Liga 2

“Selesai main saya langsung dipanggil Pelatih Sriwijaya FC Budiardjo, dan langsung diminta nomor WhatsApp (WA). Selanjutnya saya langsung diajak gabung ke Sriwijaya FC,” ujar Rifki.

Lantas bagaimana perjalanan karier Rifki dan perjalanannya di dunia sepakbola? Rifki memulai karir dengan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Musi Banyuasin (Muba), lalu gabung bersama skuat PS Bank Sumsel Babel. Terakhir dia bermain untuk klub David FC.

Puncak karir pengidola gelandang asal Spanyol Andres Iniesta ini, berhasil menembus skuat Tim Nasional Indonesia U-14 berlaga di kejuaraan Asean School Championship di Malaysia tahun 2016.
Memakai jersey nomor 10 Garuda, Rifki berhasil membawa Timnas Indonesia menjadi runner up kejuaraan sepakbola pelajar antar negara se-Asia Tenggara tersebut. Indonesia gagal meraih medali emas setelah takluk dari Thailand di partai final.

“Di sepakbola saya juga mengidolakan M Rizal, dia senior saya dan menjadikannya panutan dalam bermain sepakbola karena senior yang dewasa dan bagus dalam permainan sepakbola,” tambah Rifki yang sudah mengenal dunia kulit bundar sejak kelas 4 SD.
Rifki mengaku, bercita-cita menjadi pemain sepakbola profesional sejak dia masih kecil. Makanya, dia terus
berusaha dan kerja keras dalam mengasah kemampuan bermain sepakbol. Tak hanya itu, dukungan orangtua sangat berpengaruh dalam karirnya di dunia sepakbola.

Baca Juga :  Imbangi Sriwijaya FC, Pelatih PSMS Tetap Kecewa

“Ya, orangtua selalu mendukung dan
mendoakan yang terbaik untuk karir saya di dunia sepakbola,” beber Rifki.

Dikatakannya, menjadi pemain SFC sudah menjadi impiannya sejak kecil. Dia sangat berharap bisa membela tim tanah kelahirannya suatu saat nanti. Dan impian itu tinggal selangkah lagi, karena dia sudah mendapatkan kesempatan trial di tim peraih double winner 2007 itu.

“Saya bangga bisa bergabung dan menjalani latihan perdana SFC, meski baru berstatus sebagai pemain trial. Saya punya harapan tinggi untuk bergabung dan masuk skuat SFC,” pungkas dia. (ril)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *