PALEMBANG, viralsumsel.com – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Sumatera Selatan menggelar kegiatan Literasi Media di Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Raden Fatah Palembang dengan tema “Pentingnya Memilih Media di Era Digital.”
Kegiatan ini disambut antusias puluhan mahasiswa yang ingin memperluas wawasan tentang dunia penyiaran dan tantangan literasi media di era digital.
Ketua KPID Sumsel, Hefriady, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga kualitas informasi di tengah derasnya arus media digital.
“Saya sangat bangga kepada mahasiswa FDK yang hadir. KPID adalah lembaga independen yang mengawasi penyiaran publik. Melalui literasi media ini, kami ingin mengajak generasi muda agar cerdas dalam memilih media dan menjadikan media massa sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya,” ujarnya.
Hefriady juga mengingatkan agar masyarakat, khususnya kalangan muda, tidak terjebak dalam arus informasi yang belum terverifikasi.
“Konsumsi lah media massa yang kredibel untuk memperoleh informasi yang benar dan teruji,” tambahnya.
Acara dibuka secara resmi oleh Achmad Syarifuddin, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah. Dalam sambutannya, ia menilai kegiatan ini sangat penting bagi mahasiswa komunikasi.
“Jangan lewatkan kesempatan seperti ini. Literasi media membuka wawasan kita untuk menjadi insan komunikasi yang bijak dan profesional,” ujarnya.
Turut hadir sejumlah pejabat kampus, antara lain Wakil Dekan III Neni Novizah, Kaprodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Sumaina Duku, Sekprodi Jurnalistik Lilis Sukmawati, serta perwakilan KPID Sumsel seperti Sisilia (Korbid PKSP), Koordinator Administrasi Bidang Kelembagaan, Sekretaris KPID, staf, dan mahasiswa magang KPID.
Tiga Narasumber, Satu Tujuan: Mahasiswa Melek Media
Sesi diskusi menghadirkan tiga narasumber dengan perspektif menarik.
Pemateri pertama, Hasandri Agustiawan, menekankan pentingnya verifikasi informasi dan mengingatkan bahaya menjadi korban misinformasi di media sosial.
“Mahasiswa harus cerdas memilih media. Televisi dan radio masih menjadi sumber informasi yang lebih akurat dan bermanfaat dibandingkan media sosial yang belum tentu terverifikasi,” jelasnya.
Sementara itu, Agil Salsabila membawakan materi “Tips Awal Menjadi Content Creator.” Ia mengajak peserta untuk menggunakan teknologi digital secara positif dan produktif.
“Gadget bisa mengubah dunia jika kita mampu menggunakannya untuk hal-hal baik dan kreatif,” katanya.
Sebagai pemateri terakhir, Arie Kristo tampil inspiratif dengan sesi tentang public speaking.
“Tampil, berbicara, dan percaya diri. Kunci sukses dalam berbicara di depan publik adalah memahami materi dan terus berlatih,” ujarnya penuh semangat.
Kegiatan yang berlangsung hangat dan interaktif ini tidak hanya memberi wawasan baru tentang literasi media, tetapi juga membangun kesadaran mahasiswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan bijak dalam bermedia.
Melalui kegiatan semacam ini, KPID Sumsel berharap lahir generasi muda yang mampu menjadi penyeimbang informasi dan pelopor penggunaan media yang sehat di masyarakat. (bbs)







