viralsumsel.com, Palembang – Dalam upaya memperkuat nilai-nilai kebangsaan serta meneguhkan moderasi beragama, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ilir Timur II Palembang menindaklanjuti Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Nomor 1 Tahun 2025.
Salah satu implementasi nyata dari kebijakan tersebut adalah kegiatan rutin pembacaan Pancasila di lingkungan kerja. Kepala KUA Ilir Timur II Palembang, H. Arifai Saidi, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi merupakan bagian penting dalam menginternalisasi nilai-nilai ideologi bangsa dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila sebagai Perekat Bangsa
Dalam keterangannya pada Selasa (25/2/2025), H. Arifai Saidi menyampaikan bahwa Pancasila memiliki peran krusial sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan beragama.
“Pancasila adalah perekat bangsa dan panduan dalam kehidupan beragama. Dengan rutin membaca Pancasila setiap hari sebelum memulai aktivitas kerja, kami ingin meneguhkan komitmen kebangsaan dan semangat moderasi beragama. Langkah kecil ini diharapkan berdampak besar dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan di lingkungan kerja serta masyarakat luas,” ujar H. Arifai Saidi.
Menurutnya, dalam situasi sosial yang terus berkembang dan penuh tantangan, aparatur Kementerian Agama harus menjadi teladan dalam mengamalkan nilai-nilai kebangsaan. Oleh karena itu, KUA Ilir Timur II Palembang berusaha untuk menjadikan pembacaan Pancasila sebagai bagian dari budaya kerja yang konsisten dijalankan.
Membangun Kesadaran Kolektif untuk Persatuan
Kegiatan pembacaan Pancasila ini tidak hanya bersifat internal di lingkungan kerja, tetapi juga bertujuan membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Dengan keberagaman suku, agama, dan budaya di Indonesia, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus terus ditanamkan agar tetap menjadi fondasi yang kokoh bagi kehidupan berbangsa.
Selain itu, KUA Ilir Timur II Palembang juga menaruh perhatian besar pada upaya edukasi masyarakat terkait pentingnya moderasi beragama. Moderasi beragama dipahami sebagai cara pandang yang menempatkan ajaran agama secara proporsional, menghindari ekstremisme, serta menekankan keseimbangan antara keyakinan dan toleransi terhadap keberagaman.
“Kami ingin memastikan bahwa moderasi beragama bukan sekadar slogan, tetapi benar-benar menjadi bagian dari perilaku dan kebijakan di lingkungan KUA. Kami akan terus mengajak masyarakat untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” tambah H. Arifai Saidi.
Komitmen KUA dalam Mengawal Moderasi Beragama
KUA Ilir Timur II Palembang terus menggencarkan berbagai program yang bertujuan memperkuat moderasi beragama dan toleransi. Selain pembacaan Pancasila, KUA juga aktif menggelar diskusi kebangsaan, seminar moderasi beragama, dan kegiatan sosial yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Sebagai bagian dari aparatur negara yang berada di garis depan pelayanan umat, KUA Ilir Timur II Palembang berupaya menciptakan suasana kerja yang harmonis, inklusif, dan berbasis nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, diharapkan masyarakat juga dapat mencontoh dan menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam kehidupan bermasyarakat.
Harapan untuk Instansi Lain
Dengan langkah konkret yang diambil KUA Ilir Timur II Palembang, diharapkan instansi lain, baik di bawah Kementerian Agama maupun lembaga pemerintah lainnya, dapat mengikuti jejak yang sama dalam mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan di lingkungan kerja masing-masing. Mengingat keberagaman yang dimiliki Indonesia, upaya kecil seperti pembacaan Pancasila dapat menjadi pemantik bagi kesadaran kolektif untuk tetap menjaga persatuan dan keharmonisan sosial.
Langkah KUA Ilir Timur II Palembang ini juga selaras dengan semangat yang diusung pemerintah dalam membangun bangsa yang damai, toleran, dan berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila. (ril)