KEDIRI, viralsumsel.com — Klub ambisius asal Timur Indonesia, Malut United FC, kembali membuat kejutan di bursa transfer jelang bergulirnya kompetisi BRI Super League 2025/26.
Kali ini, mereka resmi mengamankan tanda tangan Riyan Ardiansyah, bek kanan tangguh berpengalaman yang sebelumnya membela PSIS Semarang.
Kepastian transfer ini diumumkan secara resmi oleh manajemen Laskar Kie Raha melalui kanal media sosial klub, Selasa (22/7/2025).
Dalam unggahan tersebut, manajemen menyampaikan sambutan hangat bagi Riyan sekaligus menegaskan bahwa perekrutan ini merupakan hasil kepercayaan besar terhadap kualitas sang pemain.
“Dia (Riyan Ardiansyah) memilih langkah baru. Kami memilih karena percaya. Selamat datang di Bumi Kie Raha,” tulis pernyataan resmi klub.
Transfer Misterius dengan Tradisi yang Terus Hidup
Kedatangan Riyan menjadi bagian dari pergerakan transfer Malut United yang terkesan lambat, namun penuh kejutan dan strategi diam-diam.
Dalam dua hari terakhir, mereka sudah lebih dulu mengumumkan perekrutan dua pemain Brasil, Vico Duarte dan Alan Jose, yang diikat dengan kontrak dua tahun.
Namun belum banyak yang tahu secara pasti arah kekuatan tim ini, karena Malut United memilih untuk mengungkap seluruh komposisi skuat serta jajaran pelatih dalam sesi peluncuran tim di Yogyakarta, Kamis (24/7/2025) mendatang. Bahkan, nama pelatih kepala hingga kini masih dirahasiakan.
Menariknya, bergabungnya Riyan memperpanjang daftar eks pemain PSIS Semarang yang merapat ke Malut United. Sebelumnya, mantan kapten Mahesa Jenar, Septian David Maulana, juga lebih dulu menjadi bagian dari skuat Laskar Kie Raha.
Hal ini seakan melanjutkan “tradisi PSIS” yang selama ini melekat pada Malut United. Klub ini dikenal senang mempercayakan lini-lini kuncinya pada mantan pemain dan pelatih dari klub asal Semarang tersebut.
Jejak Panjang Warisan Mahesa Jenar di Malut United
Tradisi ini bermula saat Imran Nahumarury, yang juga eks pelatih PSIS, mengambil alih kursi kepelatihan Malut United dan membawa serta beberapa mantan anak asuhnya.
Nama-nama seperti Rifal Lastori, Fredyan Wahyu, Wahyu Prasetyo, Rio Saputro, hingga Hari Nur Yulianto, semuanya adalah wajah-wajah familiar di Mahesa Jenar yang kini memperkuat Malut.
Bahkan, meski Imran telah hengkang, pengaruhnya masih terasa, dengan Achmad Resal Octavian, mantan asistennya, tetap bertahan di staf pelatih.
Kini, Riyan Ardiansyah menyusul jejak para pendahulunya, siap memulai babak baru dalam kariernya. Pemain 29 tahun ini menyampaikan tekadnya untuk menjawab kepercayaan yang diberikan Malut United dengan performa terbaik.
“Saya ingin memberikan yang terbaik di setiap kesempatan dan meraih prestasi setinggi-tingginya bersama Malut United,” ujar Riyan usai menandatangani kontrak.
Bek Produktif dan Berpengalaman
Dari sisi statistik, Riyan bukan sekadar pelapis. Ia tercatat tampil dalam 30 pertandingan bersama PSIS musim lalu, dengan kontribusi dua gol dan satu assist. Ia hanya absen dua kali karena akumulasi kartu, menandakan konsistensi fisik dan kedisiplinannya.
Sejak memperkuat PSIS pada 2019, ia telah tampil 118 kali, mencetak 11 gol dan empat assist — sebuah catatan yang sangat impresif untuk ukuran pemain belakang.
Strategi Sunyi Tapi Penuh Arah
Malut United tampaknya mengusung strategi senyap namun tepat sasaran di bursa transfer kali ini.
Alih-alih mengejar euforia, mereka membangun kekuatan dengan memprioritaskan pemain berkarakter dan berpengalaman. Tradisi merekrut alumni PSIS juga bukan tanpa alasan — mereka terbukti memiliki mentalitas, loyalitas, dan daya juang tinggi.
Dengan kekuatan kolektif yang mulai terbentuk, Malut United bisa menjadi kuda hitam serius di BRI Super League musim 2025/26. Semua mata akan tertuju pada peluncuran tim 24 Juli nanti — apakah mereka benar-benar menyimpan senjata rahasia yang akan mengejutkan kompetisi? (bbs)
