Ngeri! Angelina Sondakh Ungkap Isi Film Jembatan Shiratal Mustaqim: Balasan untuk Sang Koruptor

HIBURAN72 Dilihat
Foto Ig

 

viralsumsel.com, JAKARTA– Sebuah film horor berjudul Jembatan Shiratal Mustaqim resmi dirilis oleh Dee Company. Mantan politikus dan terdakwa koruptor Angelina Sondakh mengungkapkan isi film yang menceritakan azab dari praktik korupsi.

Film ini menampilkan visualisasi neraka, suasana Padang Mahsyar, Surga, hingga jembatan Shiratal Mustaqim. Banyak pesan moral di dalam film tersebut.

Film Jembatan Shiratal Mustaqim dibintangi oleh Arya (Raihan Khan) dan ibunya (Imelda Therinne). Mereka berusaha mengungkap kasus penggelapan dana bantuan usai tsunami, namun menghadapi teror dari dunia gaib.

Produser Dheeraj Kalwani mengatakan, ide film ini lahir dari keresahan atas maraknya praktik korupsi di Indonesia. Ia ingin mengingatkan jika praktik korupsi akan mendapatkan balasan di akhirat.

Baca Juga :  Pagelaran Drama Musikal Legenda Pulau Cinta Memukau Ratusan Penonton Halaman Museum SMB II

Dalam peluncuran film tersebut, dihadiri oleh Angelina Sondakh, mantan politisi yang pernah terjerat kasus korupsi itu sangat tertarik menyaksikan film tersebut. Dari pengalaman buruknya itu, ia mengajak kepada masyarakat untuk melihat pesan moral dalam film tersebut.

“Yang pasti sih, ini film akan luar biasa karena saya ada di sini sebagai mantan koruptor. Saya yang pernah mengalami dan sangat dekat dengan kegiatan serta aktivitas korupsi, berharap film ini bisa membuka mata hati bukan hanya para pejabat dan penguasa, tapi seluruh rakyat Indonesia. Amin,” ungkap Angelina Sondakh.

Angelina kini merasa sedih karena korupsi justru makin marak. Ia berharap melalui film Jembatan Shiratal Mustaqim ini menyadarkan manusia jika kesenangan di dunia hanya sementara apalagi dilakukan dengan cara yang salah.

Baca Juga :  Muba Resmi Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Anugerah Pesona Indonesia Tahun Ini

“Putusan saya adalah hukuman tinggi agar ada efek jera dan Indonesia bebas korupsi. Namun selama 10 tahun menjalani masa pidana, saya sedih melihat korupsi bukan makin berkurang, tapi malah makin masif dan meluas,” tambahnya.

“Seakan-akan masyarakat kita menjadi permisif terhadap aksi-aksi korupsi dan lupa bahwa nantinya akan ada Shiratal Mustaqim. Saya berharap film ini bukan hanya soal Shiratal Mustaqim, karena balasan seorang koruptor itu dirasakan juga di dunia. Azabnya tidak usah menunggu sampai Shiratal Mustaqim,” katanya.

“Kekuasaan itu adiktif, dipuja-puja, dan menjadi kaya itu menyenangkan, tapi dampaknya harus dipikirkan,” tuturnya. (mel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *