Pasang Surut Pasar Otomotif Nasional: Penjualan Mobil Turun, Ekspor Naik 7 Persen

Gaikindo Optimistis Lewati Masa Sulit

EKONOMI155 Dilihat
Foto viralsumsel.com/Antara Foto

 

viralnews.co, JAKARTA– Penjualan mobil di Indonesia dihantui penurunan. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimistis angka penjualan perlahan akan naik.

Lemahnya daya beli masyarakat membuat pasar otomotif nasional lesu. Berdasarkan data asosiasi, total distribusi mobil baru dari pabrik ke diler (wholesales) selama Januari–Juni 2025 hanya mencapai 374.740 unit.

Jumlah ini turun 8,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang membukukan 410.020 unit. Penurunan juga terlihat pada penjualan ritel yang mencerminkan pembelian langsung konsumen, yaitu kontraksinya mencapai 9,7 persen menjadi 390.467 unit.

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi terus berusaha membangkitkan pasar otomotif melalui pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Ia optimistis penjualan akan meningkat sampai 800.000 unit, dari target sebelumnya 900.000 unit.

Baca Juga :  Investor Kripto Indonesia Tembus 14 Juta, Literasi Perlu Ditingkatkan

“Domestiknya memang turun. Tetapi sampai akhir tahun saya masih mengharapkan (penjualan) sampai 800.000 unit. Namun, kita lihat sampai tutup bulan Juli ini dulu, ya. Pasca-GIIAS 2025,” ujar Nangoi.

Sebelumnya, penjualan mobil nasional pada 2024 tercatat mencapai 865.723 unit.

Di sisi lain, penjualan ekspor mobil buatan Indonesia pada semester pertama 2025 naik 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah ekspor kendaraan utuh (Completely Built Up/CBU) sepanjang Januari-Juni 2025 mencapai 233.648 unit dari 218.459 unit pada 2024.

Selain itu, pengiriman kendaraan dalam bentuk terurai (Completely Knock Down/CKD) juga mencatat tren positif dengan total 28.639 set unit, melonjak 41,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Namun di sisi lain, ekspor komponen kendaraan justru mengalami penurunan. Pada periode yang sama, total ekspor komponen tercatat 66,5 juta pis, turun 14,4 persen dibandingkan sebelumnya 77 juta pis.

Baca Juga :  Tingkatkan Keterampilan Berwirausaha, Mahasiswa UNESA Ikuti Sesi Bisnis dalam Pengembangan Bisnis Skincare

Melihat dinamika pasar otomotif tersebut, Nangoi berharap penjualan ekspor dapat menopang industri otomotif Indonesia di sisa tahun ini.

“Ekspor ini kita mendapatkan kompetisi yang berat dari negara-negara eksportir mobil juga. Sebab kan Amerika Serikat membatasi (impor mobil). Akibatnya negara-negara yang biasanya ekspor ke sana, mereka mencari pasar baru dan ini mengganggu kita,” katanya.

“Dalam berbisnis, pasang surut memang tak terelakkan. Namun kami meyakini bahwa industri ini memiliki kekuatan untuk mengatasi masa-masa sulit dan kami akan kembali bangkit dengan lebih kuat,” kata Nangoi. (mel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *