VIRALSUMSEL.COM, PALEMBANG – Uang palsu kembali beredar ke publik. Kali ini uang palsu tersebut beredar di kawasan Gandus, Kota Palembang. Salah satu warung kelontong di Jalan Lettu Karim Kadir, Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Gandus, Palembang mendapatkan uang palsu tersebut.
Pemilik warung tersebut adalah Cik Nila (40). Ia mendapat bayaran uang palsu dari pembelinya, Minggu (4/10/2020) kemarin. Tapi dia baru mengetahui bahwa uang yang diterimanya palsu saat ia akan membelanjakan kembali uang pecahan Rp20 Ribu, Rp50 Ribu dan Rp100 Ribu yang diterimanya.
Menurut Cek Nila dirinya tidak bisa membedakan mana uang palsu dan uang asli dengan tangan kosong apalagi dengan mata telanjang. “Kalau resah sudah pasti resah. Karena saya tidak bisa membedakan ciri-ciri uang palsu itu seperti apa,” kata Cek Nila Senin (5/10/2020).
“Yang membelanjakannya juga saya tidak ingat karena banyak yang belanja. Ketaunya itu waktu akan nyetor uang dan katanya uang palsu dan waktu di cek barulah terlihat uang itu uang palsu,” sambung dia.
Diakui Nila sajak 10 tahun membuka warung manisan ia baru kali ini mendapatkan uang palsu dari pembeli yang belanja diwarung kelontongnya. “Sekitar 2, 3 bulan ini saya mendapatkan bayaran uang palsu dari pembeli. Bukan sekali saja tiap orang belanja uangnya dikembalikan tapi pas dihitung dan di cek tidak taunya uang palsu,” lanjut Cek Nila.
Karena sering mendapat bayaran uang palsu, Cek Nila pun membeli alat untuk pengetes uang. Jadi setiap pembeli yang belanja uang pecahan Rp50 maupun Rp 100 ribu langsung di cek ke asliannya.
Tidak hanya Cek Nila yang menjadi korban, pedagang bakso di Jalan Lettu Karim Kadir dan pemilik konter juga pernah menerima bayaran uang palsu dari pembelinya korbannya.
Warga Gandus pun berharap Polisi segera menyelidiki kasus yang meresahkan dan merugikan masyarakat terutama para pedagang. “Kami berharap polisi cepat mengungkap dan menangkap pelaku yang mengedarkan uang palsu tersebut. Selain merugikan ini juga sudah meresahkan. Polisi harus segera bertindak agar kejadian ini tidak terjadi lagi,” pungkas dia. (kai)