Persebaya vs PSIM: Laga Pembuka Penuh Gengsi, Siapa Unggul di GBT?

SURABAYA, viralsumsel.com – Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, akan menjadi saksi dimulainya perjalanan Persebaya Surabaya di BRI Super League musim 2025/26.

Pada laga pekan pertama yang digelar Jumat malam (8/8/2025), tim berjuluk Bajul Ijo akan menjamu PSIM Yogyakarta, salah satu tim promosi musim ini. Meski unggul secara statistik pertemuan, pelatih Persebaya mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap kekuatan baru lawan.

Ini akan menjadi pertemuan ketiga dalam sejarah antara Persebaya dan PSIM. Dalam dua laga sebelumnya yang terjadi pada musim Liga 2 tahun 2017, Persebaya belum pernah kalah—sekali menang (2-1 di kandang) dan sekali imbang (1-1 di Yogyakarta). Namun, karena pertemuan terakhir terjadi hampir delapan tahun lalu, catatan itu tidak bisa dijadikan patokan utama dalam menakar kekuatan kedua tim saat ini.

Persebaya Diperkuat 7 Wajah Baru

Musim ini, Persebaya mengalami perombakan signifikan. Selain mendatangkan pelatih anyar asal Spanyol, Eduardo Perez, manajemen klub juga merekrut tujuh pemain baru untuk memperkuat skuat. Meski belum sepenuhnya menyatu, Perez optimistis para pemainnya dapat tampil kompetitif sejak laga pembuka.

“Kami perlu bekerja dengan gaya permainan yang kami inginkan. Tapi, kami tentu sangat fokus menatap pertandingan ini. Kami melakukan persiapan terbaik agar bisa berada dalam kondisi terbaik juga,” ujar Perez dalam konferensi pers jelang laga.

Baca Juga :  Liga Champions : Real Madrid Sikat RB Salzburg 5-1, Vinicius Junior Dua Gol

Pelatih yang sebelumnya sempat menjadi asisten pelatih di klub La Liga itu menegaskan bahwa dirinya akan mengedepankan permainan kolektif yang agresif dan mengutamakan penguasaan bola. “Fokus utama kami adalah membangun chemistry antarpemain dan menjaga tempo permainan. Saya ingin tim ini tampil dominan di kandang,” imbuhnya.

PSIM Termotivasi Atmosfer Stadion GBT

Di sisi lain, PSIM Yogyakarta datang ke Surabaya tanpa rasa gentar. Tim berjulukan Laskar Mataram ini akan mencicipi atmosfer kasta tertinggi sepak bola Indonesia setelah berhasil promosi musim lalu. Pelatih PSIM, Jean-Paul van Gastel, menilai laga ini sebagai ujian sesungguhnya bagi anak asuhnya.

“Kami mempersiapkan tim dengan baik karena saya tahu pertandingan besok akan cukup sulit. Tapi saya tidak sabar untuk tampil di hadapan puluhan ribu suporter. Saya sangat suka atmosfer yang penuh gairah seperti ini,” ujar Van Gastel, pelatih asal Belanda yang pernah menangani klub Eredivisie.

Van Gastel mengakui bahwa Persebaya memiliki tradisi kuat di sepak bola Indonesia. Namun, ia menegaskan bahwa PSIM datang bukan untuk sekadar bertahan. “Kami akan mencoba mengambil inisiatif saat ada kesempatan. Ini saatnya membuktikan bahwa kami layak bersaing di level tertinggi,” ucapnya.

Baca Juga :  Pernah Arsiteki PSMS, Nilmaizar : "Kalau Keuntungan, Ya Adalah!,"

Duel Dua Filosofi

Pertandingan ini diprediksi bakal berjalan menarik karena menyajikan dua filosofi permainan yang berbeda. Eduardo Perez kemungkinan akan menurunkan pola 4-3-3 agresif dengan pressing tinggi, sementara Van Gastel lebih memilih pendekatan pragmatis, mengandalkan serangan balik cepat dengan formasi 4-2-3-1.

Dengan perpaduan pemain muda dan senior yang dimiliki kedua tim, laga ini juga menjadi sorotan bagi para pengamat sepak bola nasional. Apalagi, baik Persebaya maupun PSIM dikenal memiliki basis suporter fanatik yang dapat memberikan tekanan tersendiri dalam laga perdana ini.

Catatan Pertemuan Terakhir:

  • 16 Agustus 2017 – Persebaya Surabaya 2-1 PSIM Yogyakarta
  • 18 Mei 2017 – PSIM Yogyakarta 1-1 Persebaya Surabaya

Kini, delapan tahun berselang, dua tim tersebut kembali bertemu di kasta tertinggi sepak bola nasional. Apakah Persebaya mampu mempertahankan dominasinya? Ataukah PSIM justru mampu membuat kejutan di awal musim? (Lib)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *