ULUBELU, viralsumsel.com – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Ulubelu kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar wilayah operasional.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL/CSR), PGE menggandeng Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Margo Rukun Bestari dan ibu-ibu PKK Pekon Ngarip dalam pengembangan budidaya hortikultura yang difokuskan pada penanaman cabai dan bawang.
Program ini hadir sebagai upaya nyata memperkuat ketahanan pangan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi keluarga di wilayah perhutanan sosial Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
Dalam pelaksanaannya, para peserta dibimbing langsung oleh Wakil Ketua KUPS Margo Rukun Bestari, Wastoyo, yang turut memberikan pendampingan teknis mulai dari pemilihan bibit unggul, teknik budidaya, perawatan tanaman, hingga cara memaksimalkan hasil panen untuk konsumsi maupun pemasaran.
“Kami ingin ibu-ibu di sini tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dapur, tetapi juga bisa menjadikan kegiatan ini sebagai sumber penghasilan tambahan. Semangat dan keterlibatan mereka sangat luar biasa,” ujar Wastoyo.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanggamus, Catur Agus Dewanto, mengapresiasi langkah PGE yang selama ini dinilai konsisten mendorong kemajuan sektor pertanian di Ulubelu.
Menurutnya, selain mendukung budidaya hortikultura, PGE juga telah banyak membantu petani kopi lokal dari hulu hingga hilir—mulai dari penyediaan mesin pengering, pelatihan pengemasan produk, hingga pemasaran kopi khas Ulubelu ke pasar yang lebih luas.
Lebih lanjut, Catur juga menyoroti inovasi budidaya melon geothermal, yakni pemanfaatan energi panas bumi untuk menjaga suhu greenhouse tetap stabil di angka 26°C, meski berada di dataran tinggi 800 mdpl. Teknologi ini disebut sebagai bentuk terobosan pertanian modern yang berhasil dikembangkan oleh para petani milenial di wilayah tersebut.
“PGE bukan hanya mendukung secara teknis, tetapi juga memberikan akses terhadap inovasi dan teknologi ramah lingkungan. Ini langkah strategis untuk pertanian masa depan,” jelasnya.
General Manager PGE Area Ulubelu, Hadi Suranto, turut hadir dalam kegiatan tersebut. Ia menyatakan bahwa program ini adalah bagian dari komitmen perusahaan untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui pendekatan yang sederhana namun berdampak langsung.
“Kami percaya perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama. Budidaya hortikultura ini merupakan salah satu bentuk kontribusi kami dalam memperkuat ketahanan pangan, memberdayakan perempuan, dan menciptakan masyarakat yang lebih mandiri,” ungkap Hadi.
Ke depan, program ini akan dikembangkan lebih luas dengan mengadakan pelatihan lanjutan mengenai pengolahan hasil pertanian, pembuatan pupuk organik, serta strategi pemasaran berbasis koperasi lokal. Langkah ini diharapkan menjadi bagian dari gerakan ekonomi sirkular berbasis komunitas di Ulubelu.
Selain KUPS Margo Rukun Bestari, PGE Area Ulubelu juga menjalankan berbagai program CSR unggulan, seperti:
Kopi Beloe: Inisiatif pemberdayaan petani kopi lokal dari pembibitan hingga pemasaran nasional yang juga didukung teknologi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Kemassari: Program pendampingan perempuan dan lansia dalam bidang kesehatan berbasis keluarga yang mandiri, sehat, dan berkelanjutan.
Ulubelu Triumphant: Proyek pertanian melon geothermal yang mengintegrasikan panas bumi dan PLTS, menciptakan ekosistem pertanian ramah lingkungan dan ekonomis.
Hadi menegaskan, seluruh program CSR PGE dirancang untuk memberikan dampak berkelanjutan, bukan hanya dalam aspek ekonomi, tetapi juga sosial dan lingkungan.
“Keberhasilan program CSR bukan soal angka statistik, tetapi bagaimana ia mampu menginspirasi, menggerakkan, dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar. Ini warisan untuk generasi mendatang yang kami bangun melalui pendekatan kolaboratif dan terintegrasi,” tutupnya. (bbs)