Medan, viralsumsel.com – Kekalahan di laga perdana Pegadaian Championship 2025/26 menjadi tamparan keras bagi PSMS Medan. Tim berjuluk Ayam Kinantan itu dipaksa tunduk 0-1 dari tamunya, Persekat Tegal, pada laga di Stadion Utama Sumatera Utara, Medan, Jumat (12/9) pekan lalu.
Kekalahan tersebut kian menyakitkan karena terjadi di kandang sendiri, padahal PSMS sudah menargetkan poin penuh untuk membuka musim baru dengan optimistis. Persekat tampil disiplin, lalu memanfaatkan kelengahan PSMS di menit akhir untuk mencuri gol kemenangan.
Namun, pelatih kepala Kas Hartadi menegaskan timnya tak boleh larut dalam kekecewaan. Ia menekankan pentingnya segera bangkit dan mengembalikan kepercayaan diri para pemain. Momentum untuk membuktikan itu datang pada laga pekan ke-2 menghadapi PSPS Pekanbaru di Stadion Kaharuddin Nasution, Sabtu (20/9) sore.
Misi Bangkit Dua Tim
Duel melawan PSPS dipastikan berjalan sengit. Sama halnya dengan PSMS, tim berjuluk Asykar Bertuah itu juga membawa misi kebangkitan setelah menelan kekalahan telak 0-4 dari FC Bekasi City pada partai perdana. Kondisi ini membuat kedua tim memiliki motivasi berlipat untuk meraih poin perdana di musim ini.
“Setiap pertandingan punya ceritanya sendiri. Kami sudah melakukan evaluasi menyeluruh, terutama dari hasil melawan Persekat. Pemain sudah saya minta untuk fokus penuh melawan PSPS,” ujar Kas Hartadi, Selasa (16/9).
Perbaikan Transisi dan Taktikal
Kas mengungkapkan bahwa sejak kekalahan pekan lalu, ia bersama staf pelatih langsung membenahi aspek taktikal. Salah satu perhatian utama adalah transisi permainan—baik saat bertahan menuju menyerang maupun sebaliknya.
“Yang jadi sorotan termasuk transisi. Bagaimana bertahan ke menyerang lebih cepat, dan sebaliknya ketika kehilangan bola, pemain harus lebih sigap kembali ke posisinya. Itu yang terus kami asah dalam latihan,” jelasnya.
Pelatih asal Solo itu menambahkan, seluruh lini mendapat porsi latihan khusus. Dari penjaga gawang, lini belakang, tengah, hingga lini depan, semuanya mendapat pembenahan detail. “Kita buat latihan tersendiri mulai dari lini depan, tengah, lalu ke belakang, wingback, dan terakhir kiper. Semua dimaksimalkan,” tegasnya.
Siapkan 21 Pemain, Rotasi Jadi Opsi
Untuk menghadapi PSPS, PSMS memboyong 21 pemain ke Pekanbaru. Kas Hartadi tidak menutup kemungkinan melakukan rotasi pemain agar skuad tetap segar dan kompetitif.
“Kami berangkat ke Pekanbaru pada Kamis (18/9). Rencana bawa 21 pemain. Rotasi pasti ada, kita sesuaikan dengan kebutuhan tim dan kondisi pemain,” katanya.
Menurutnya, tampil di kandang lawan bukan alasan untuk gentar. Justru, ia ingin PSMS menunjukkan mental tangguh saat bermain di hadapan pendukung tim tuan rumah. “Kami tetap optimistis bisa mendapat hasil positif. Anak-anak sudah punya semangat baru,” tambahnya.
Dukungan Suporter Jadi Kunci
Di sisi lain, loyalis PSMS yang dikenal sebagai Suporter Ayam Kinantan diprediksi tetap memberi dukungan, meski laga digelar di luar Medan. Kehadiran mereka diyakini mampu menjadi energi tambahan bagi para pemain untuk tampil lebih lepas dan percaya diri.
Kas Hartadi berharap dukungan itu bisa menyatu dengan kerja keras para pemain di lapangan. “Semoga doa dan dukungan suporter bisa menambah motivasi anak-anak. Kami ingin memberi hasil terbaik untuk Medan,” katanya.
Ujian Mental Sejak Awal Musim
Laga kontra PSPS menjadi ujian mental bagi PSMS yang mengusung target promosi ke Liga 1. Kekalahan di laga pembuka memang memberi tekanan, tetapi sekaligus menjadi pelecut semangat agar lebih konsisten.
Dengan materi pemain muda yang berpadu dengan beberapa senior berpengalaman, PSMS diyakini bisa segera menemukan ritme permainan terbaiknya. Pertarungan melawan PSPS akan menjadi tolak ukur apakah Ayam Kinantan mampu segera bangkit atau harus kembali menunda kebahagiaan. (Lib)