viralsumsel.com ,Palembang – Malam penuh keakraban terjadi di kediaman Wakil Gubernur Sumatera Selatan, H Cik Ujang, saat sejumlah tokoh sepak bola Sumsel berkumpul usai salat tarawih.
Mantan pemain Sriwijaya FC, Fauzi Toldo, Ketua Kawan HD, Masdan, serta sesepuh suporter SFC, Martin dan Sahrizal, turut hadir dalam perbincangan santai yang membahas isu panas: wacana pembentukan Sumsel United.
Cik Ujang mengungkapkan bahwa urusan sepak bola di Sumsel telah sepenuhnya dipercayakan oleh Gubernur kepadanya.
Dengan demikian, ia merasa perlu mencari solusi terbaik bagi perkembangan sepak bola di daerah ini.
Latar Belakang Munculnya Wacana Sumsel United
Salah satu alasan yang melatarbelakangi munculnya wacana Sumsel United adalah kondisi keuangan Sriwijaya FC (SFC) yang dikabarkan memiliki utang hingga puluhan miliar rupiah.
Hal ini menjadi kendala bagi siapa pun yang ingin mengambil alih kepengurusan klub, karena harus menanggung beban finansial yang besar.
“Bagaimana mau mengatasi masalah ini? Jika ada yang ingin masuk mengurus SFC, harus siap membayar kewajiban besar ini dulu,” ungkap salah satu peserta diskusi.
Dalam kondisi seperti ini, Cik Ujang menggulirkan ide Sumsel United sebagai alternatif solusi. Klub ini bisa menjadi pesaing sehat bagi Sriwijaya FC di kompetisi nasional, sekaligus menghidupkan gairah sepak bola Sumsel.
Tidak Melanggar Aturan, Justru Bisa Meningkatkan Persaingan
Menurut diskusi yang berlangsung, wacana Sumsel United tidak melanggar aturan PSSI atau regulasi lainnya. Bahkan, di beberapa daerah lain, seperti Sumatera Utara dan Riau, sudah ada dua klub dari satu provinsi yang berkompetisi di Liga 2, seperti:
PSMS Medan dan Sumut United (Sumatera Utara)
PSPS Pekanbaru dan Tornado FC (Riau)
Jika Sumsel United benar-benar terbentuk, Sumsel juga bisa mengikuti jejak tersebut. Keberadaan dua klub dalam satu provinsi dapat memacu persaingan yang sehat dan meningkatkan kualitas sepak bola di daerah.
Bahkan, dalam RUPS terbaru SFC, telah dilakukan perubahan kepengurusan dengan masuknya Patrick Ghifani sebagai Manajer Teknik, seorang pelatih dengan lisensi UEFA. Ini menunjukkan bahwa SFC juga sedang berbenah untuk masa depan yang lebih baik.
Dukungan dan Harapan untuk Wacana Ini
Ketua Kawan HD, Masdan, mengajak masyarakat Sumsel untuk melihat wacana ini secara positif.
“Mari kita sambut baik dan berprasangka baik kepada pemimpin kita. Siapa tahu niat baik beliau benar-benar bisa meningkatkan sepak bola Sumsel,” ujar Masdan.
Ia menambahkan bahwa jika Sumsel United benar-benar terealisasi, masyarakat akan memiliki lebih banyak pilihan dalam mendukung klub lokal.
Ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi:
Sumsel United membeli klub Liga 2 untuk bersaing dengan Sriwijaya FC, yang pada akhirnya bisa meningkatkan semangat manajemen SFC untuk berbenah.
Sumsel United langsung membeli klub Liga 1, sehingga masyarakat Sumsel bisa kembali menikmati atmosfer kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Namun, Masdan juga menyadari bahwa jika Sumsel United benar-benar terwujud, akan ada pro dan kontra di kalangan masyarakat. Hal ini dianggap wajar karena dalam segala aspek kehidupan, perbedaan pendapat pasti terjadi.
“Positifnya, masyarakat Sumsel punya lebih banyak pilihan untuk menonton sepak bola. Seperti halnya pempek di Palembang, ada banyak varian yang bisa kita pilih sesuai selera,” tambahnya.
Menanti Realisasi atau Hanya Wacana?
Silaturahmi malam itu ditutup dengan menyantap pempek dan kopi, membuat suasana semakin akrab. Namun, pertanyaan besarnya masih menggantung: Apakah Sumsel United hanya sekadar wacana, atau benar-benar akan terwujud?
Yang pasti, ide ini telah memancing diskusi luas di kalangan insan sepak bola Sumsel. Masyarakat kini menunggu langkah konkret dari Wagub Cik Ujang dan pihak terkait untuk menentukan masa depan sepak bola di Sumatera Selatan. (asa)







