Sriwijaya FC Fokus Matangkan Transisi dan Bola Servis Jelang Liga 2

SRIWIJAYA FC142 Dilihat

Palembang, viralsumsel.com – Persiapan matang terus dilakukan Sriwijaya FC jelang bergulirnya kompetisi Pegadaian Championship Liga 2 musim 2025/2026.

Pelatih kepala Sriwijaya FC, Achmad Zulkifli, atau akrab disapa Coach Azul, mengungkapkan bahwa saat ini tim sedang memasuki fase penting dalam materi latihan, yakni transisi positif dan penguasaan bola servis.

Menurut Azul, transisi positif menjadi kunci dalam membangun permainan modern. Tim harus mampu dengan cepat mengubah pola dari bertahan ke menyerang, maupun sebaliknya, agar tidak kehilangan momentum di lapangan. “Kita sudah masuk materi transisi positif,” ujar pelatih kelahiran Jakarta, 12 Maret 1984 itu, kepada awak media.

Setelah transisi, lanjutnya, Sriwijaya FC kini mulai fokus mengasah kemampuan servis. Azul menekankan bahwa servis merupakan salah satu elemen penting dalam sepak bola modern yang sering kali menentukan hasil pertandingan.

“Setelah itu kita masuk ke servis, karena servis itu sudah masuk elemen sepakbola. Servis bisa merubah hasil pertandingan, baik lewat tendangan defend maupun attack servis. Misalnya bagaimana kita menyusun corner attack dan bagaimana kita menghadapi corner defend,” jelas Azul.

Baca Juga :  Resmi Dirilis, 28 Pemain Reuni Legenda Sriwijaya FC, Termasuk Kayamba Gumbs

Pelatih berusia 41 tahun itu mencontohkan bagaimana banyak tim besar mampu mencetak gol atau bahkan memenangkan pertandingan hanya lewat situasi bola mati seperti tendangan sudut, tendangan bebas, maupun lemparan ke dalam.

Hal inilah yang membuatnya ingin agar seluruh pemain Sriwijaya FC memiliki pemahaman yang sama dan keterampilan mumpuni di sektor servis.

“Semua pemain harus bisa servis, tidak hanya penyerang. Karena ini ada situasionalnya. Servis itu gak hanya ada di daerah pertahanan lawan. Corner itu kan ada corner attack dan corner defend. Ada tendangan bebas di pertahanan sendiri, ada tendangan bebas di pertahanan lawan. Makanya kita latih semua pemain,” tambahnya.

Azul menegaskan, strategi bola mati bukan hanya tanggung jawab pemain bertahan atau gelandang, melainkan seluruh tim. Dengan komposisi pemain yang banyak diisi talenta muda lokal, ia berharap latihan intensif ini dapat meningkatkan pemahaman taktik dan daya juang anak asuhnya saat menghadapi kompetisi ketat Liga 2.

Baca Juga :  Bukan Cuma Jalan Santai, Sriwijaya FC “Ngincer” Sponsor Jakarta!

“Servis harus jadi kekuatan kita. Karena ketika pertandingan berjalan imbang, momen bola mati bisa jadi pembeda. Jadi, semua harus siap dan paham dengan perannya masing-masing,” tutup Azul dengan optimistis.

Persiapan teknis dan mental ini diharapkan dapat membawa Sriwijaya FC tampil lebih solid di lapangan. Dukungan dari suporter setia Laskar Wong Kito pun diyakini akan menjadi tambahan energi agar tim tampil percaya diri menghadapi musim baru. (bbs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *