
viralsumsel.com, JAKARTA– Meski tarif impor barang Amerika Serikat (AS) ke Indonesia menjadi nol persen, tak membuat harga iPhone di Indonesia menjadi murah. Pasalnya, meskipun iPhone merupakan produk dari Apple Inc, perusahaan asal AS, tapi fisik sebagian besar iPhone adalah made in China.
Hal itu disampaikan oleh Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios). Ia menyebut, Apple memang perusahaan AS, tapi karena proses perakitan iPhone lebih banyak dilakukan di China sehingga tidak termasuk dalam daftar barang yang mendapat fasilitas tarif 0 persen.
“Dampak dari 0 persen tarif produk Amerika itu bukan iPhone-nya yang jadi murah, karena iPhone ini made in-nya China,” kata Bhima.
Pemberlakukan yang sama juga terharap produk-produk AS yang masuk ke Indonesia, tapi dibuat di China. Sebut saja laptop, peralatan listrik dan barang elektronik lainnya.
Untuk itu, ketika barang tersebut masuk ke Indonesia, tetap akan dikenakan tarif bea masuk seperti biasa karena dianggap impor dari China.
“Produk yang dikonsumsi masyarakat, khususnya barang elektronik itu tidak mengalami perubahan, karena tarif dari barang impor China tetap dikenakan tarif yang tidak mengalami perubahan jadi tidak ada implikasi,” kata Bhima.
Kesepakatan dagang antara Indonesia-AS salah satunya adalah tarif impor 19 persen untuk produk Indonesia yang masuk AS. Namun sebaliknya, AS dikenakan tarif nol persen untuk produk-produk yang dikirim ke Indonesia.
Dengan kebijakan tarif 0 persen itu, menurut Bhima yang akan berpengrauh adalah produk-produk industri berat dan energi. Di antaranya, Suku cadang pesawat Mesin dan alat berat Plastik Produk farmasi Minyak bumi (BBM), Liquefied Natural Gas (LNG), dan elpiji Kedelai, gandum, dan jagung.
Sebelumnya, produk-produk ini terkena tarif bea masuk sekitar 5 sampai 9 persen. (mel)