Wali Kota Palembang Ratu Dewa Tegaskan Camat dan Lurah Wajib Pantau Wilayah Rawan Karhutla Jelang Puncak Musim Kemarau

Palembang, viralsumsel.com — Menyikapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang meningkat seiring masuknya musim kemarau, Wali Kota Palembang Ratu Dewa menegaskan komitmennya dalam memperkuat langkah pencegahan dini. Ia secara langsung memimpin pemantauan situasi melalui rapat koordinasi nasional yang digelar secara virtual dari lantai 8 Kantor Wali Kota Palembang, Senin (28/7/2025).

Rapat tersebut merupakan bagian dari agenda nasional yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga negara, termasuk Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Wakil Menteri Kehutanan, Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Sejumlah kepala daerah dari provinsi dan kabupaten/kota yang berpotensi terdampak karhutla juga turut hadir secara daring melalui Zoom Meeting.

Rapat koordinasi ini membahas kondisi terkini titik-titik rawan karhutla di Indonesia, serta menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya mitigasi bencana. Daerah-daerah seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan mendapat perhatian khusus karena rekam jejak kebakaran yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Para kepala daerah dari wilayah tersebut secara bergiliran menyampaikan laporan situasi di lapangan, termasuk tindakan preventif dan reaksi cepat yang telah dilakukan.

Baca Juga :  Iklim Cahya Sebut Ovi-Ardani Pasangan Sangat Ideal  

Dalam forum itu, Wali Kota Palembang Ratu Dewa menyampaikan bahwa pihaknya telah meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi potensi kebakaran, khususnya di daerah-daerah pinggiran kota yang masih didominasi lahan gambut dan semak belukar kering.

“Palembang memiliki sejumlah titik rawan karhutla yang menjadi perhatian serius. Untuk itu, kami telah mengaktifkan posko siaga dan memperintensifkan patroli rutin. Kami juga telah menginstruksikan seluruh camat dan lurah untuk turun langsung ke wilayah masing-masing guna memantau secara ketat potensi kebakaran, serta mengajak masyarakat untuk turut aktif dalam upaya pencegahan,” tegas Ratu Dewa.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa komunikasi dengan instansi terkait seperti TNI, Polri, BPBD, dan pasukan pemadam seperti Manggala Agni sudah berjalan baik dan akan terus ditingkatkan demi penanganan yang lebih terpadu.

Sementara itu, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menekankan pentingnya respons cepat dan sistem pelaporan yang presisi dari pemerintah daerah. Menurutnya, pengalaman pahit dari krisis kabut asap yang melanda beberapa tahun lalu harus menjadi pelajaran bersama agar tidak terulang kembali.

Baca Juga :  Dewan PALI ; Saat ini PDAM Tirta PALI Anugerah Belum Mampu Mandiri

“Kita tidak ingin kejadian-kejadian masa lalu terulang. Maka dari itu, kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan teknologi seperti satelit pemantau hotspot sangat penting untuk memetakan potensi titik api sejak dini dan mengambil tindakan cepat,” ujar Raja Juli.

Menteri juga menyoroti pentingnya edukasi dan pendekatan kepada masyarakat lokal, khususnya para petani dan pemilik lahan, agar tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar yang selama ini menjadi penyebab utama karhutla.

Dengan pendekatan yang lebih terkoordinasi dan berbasis data, pemerintah pusat berharap seluruh daerah, termasuk Kota Palembang, mampu menjaga wilayahnya dari potensi karhutla sehingga musim kemarau dapat dilalui dengan aman, tanpa harus berhadapan dengan bencana asap yang dapat mengganggu kesehatan dan perekonomian masyarakat. (nto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *