
viralsumsel.com, JAKARTA– Sejumlah wilayah dilanda cuaca ekstrem termasuk Jakarta. Cuaca ekstrem ini bukan hanya membuat jalanan ibu kota macet dan aktivitas warga terganggu, tetapi juga menimbulkan genangan air tinggi, pohon tumbang, hingga kerusakan bangunan di sejumlah titik.
Di tengah situasi yang penuh risiko ini, keselamatan berkendara menjadi hal paling utama.
“Saat cuaca buruk, visibilitas pengemudi sangat terbatas terutama jika kaca film kendaraan terlalu gelap,” jelas Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).
Sony menegaskan, jika pandangan sudah terganggu lebih dari 40 persen, pengemudi sebaiknya segera menepi dan mencari tempat berhenti yang aman. Namun, jika keadaan mengharuskan untuk tetap melaju, ia menyarankan agar pengemudi menurunkan kecepatan, menjaga jarak pandang minimal 10–15 meter, dan selalu waspada terhadap potensi bahaya mendadak.
“Kurangi kecepatan sesuai visibilitas, jaga jarak aman, dan selalu siap bereaksi terhadap hal-hal tak terduga,” tambahnya.
Senada dengan Sony, Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), juga menekankan pentingnya menyesuaikan kecepatan saat hujan deras.
“Ketika visibilitas menurun, segera turunkan kecepatan minimal 10 km/jam dari kecepatan normal,” ujarnya.
Menurut Jusri, langkah sederhana ini bisa menyelamatkan nyawa, karena memberi pengemudi waktu reaksi lebih panjang untuk menghindari bahaya.
Dengan cuaca ekstrem yang kian sering melanda, para ahli sepakat:
🔹 Jangan abaikan keselamatan.
🔹 Kendalikan kecepatan.
🔹 Utamakan kewaspadaan di jalan
Sebelumnya, seorang pengemudi mobil Toyota Lexus tewas setelah kendaraannya tertimpa pohon tumbang pada Minggu siang, 26 Oktober 2025, di Jalan Metro Pondok Indah, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Korban ketika itu sedang berkendara menuju arah Lebak Bulus sekitar pukul 14.00 WIB. Kondisi jalan di sekitar lokasi saat itu dilanda hujan deras dan disertai angin kencang. (mel)







