WhatsApp Kepung Modus Penipuan Baru: Era AI dan Deepfake Bikin Netizen Makin Gampang Ketipu

Kamu Wajib Tau! Ini Deretan Modus Penipuan di Tahun 2025. Foto: viralsumsel.com
Kamu Wajib Tau! Ini Deretan Modus Penipuan di Tahun 2025. Foto: viralsumsel.com

viralsumsel.com, JAKARTA – Dunia penipuan online terus berevolusi. Kehadiran teknologi seperti AI, deepfake, hingga nomor virtual membuat banyak orang sulit membedakan mana pesan asli dan mana jebakan.

Di tengah situasi yang makin rumit ini, WhatsApp menggandeng Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Perdagangan, hingga Direktorat Tindak Pidana Siber Polri untuk meluncurkan kampanye besar-besaran soal literasi keamanan digital.

Misinya sederhana: membuat pengguna berhenti sejenak dan bertanya, “Ini beneran resmi atau cuma akal-akalan penipu?” sebelum mengambil tindakan apa pun.

“Kampanye ini mengingatkan pengguna untuk selalu berhenti sejenak dan bertanya, ‘Apakah ini resmi?’ demi menjaga informasi pribadi dan keamanan Anda,” tulis WhatsApp dalam pernyataan resmi yang diterima detikINET, Jumat (14/11/2025).

Nah, dari sekian banyak modus yang berkeliaran di WhatsApp, inilah lima penipuan paling sering muncul plus cara agar kamu tak jadi korban berikutnya.

1. Pengambilalihan Akun

Modus klasik yang masih memakan banyak korban. Biasanya pelaku pura-pura jadi teman atau admin dan meminta kode verifikasi yang baru kalian terima. Begitu kodenya diberikan, akun langsung berpindah tangan.

Baca Juga :  Kewajiban ASN dan P3K Sebelum 30 Agustus, Harus Merah Putih

Cara bertahan hidup di WhatsApp:

  • Aktifkan verifikasi dua langkah pakai PIN 6 digit.
  • Jangan pernah kasih kode OTP ke siapa pun, bahkan ke orang yang mengaku keluarga.
  • Rajin cek perangkat terhubung barangkali ada penyusup.

2. Lowongan Kerja Palsu

Di tengah ekonomi yang lagi sulit, penipu memanfaatkan celah ini untuk menyasar korban dengan tawaran kerja mendadak, gaji tinggi, dan syarat yang gampang. Kalau kedengarannya terlalu indah buat jadi kenyataan ya berarti penipuan.

WhatsApp juga menyediakan kartu konteks untuk nomor tidak dikenal. Jadi sebelum balas pesan, cek dulu nomor ini dari negara mana dan apakah terlihat mencurigakan.

3. Peniruan Identitas

Modusnya makin rapi. Penipu bisa mengaku sebagai Ibu, Sepupu, Keponakan, atau Teman lama dengan nomor baru. Ditambah penggunaan foto profil palsu, banyak orang terperangkap belas kasihan.

Tips aman:

  • Cek kartu konteks.
  • Atur privasi: batasi siapa yang boleh tambah ke grup atau melihat foto profil.
  • Kalau ragu, lakukan video call verifikasi penipu biasanya langsung kabur.
Baca Juga :  KAI Pastikan Layanan Optimal Selama Libur Panjang, Dirut KAI Sapa Pelanggan di Kereta Joglosemarkerto

4. Penipuan Investasi

Segala yang berbau cuan instan harus diwaspadai. Biasanya pelaku mengundang korban ke grup WhatsApp berisi testimoni palsu atau mentor investasi yang menjanjikan untung besar. Padahal, itu cuma jalan cepat menuju kerugian.

Cara aman: langsung keluar dari grup, lalu ubah pengaturan siapa yang bisa menambahkan kalian ke grup.

5. Penipuan Asmara

Scam yang satu ini paling menguras emosi. Pelaku menciptakan hubungan palsu, rajin memberi perhatian, lalu mulai meminta uang atau informasi pribadi. Foto profilnya pun biasanya hasil curian dari internet.

Jika seseorang yang baru dikenal tiba-tiba romantis dan meminta bantuan uang itu tanda bahaya besar.

Dengan makin canggihnya trik para penipu, kampanye edukasi ini jadi tameng penting bagi pengguna WhatsApp di Indonesia. Intinya satu: tenang dulu, cek dulu, jangan asal percaya. (mel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *