VIRALSUMSEL.COM, PALEMBANG – Sriwijaya FC terancam gulung tikar alias bangkrut jelang hadapi kompetisi Liga 2 Indonesia 2021. Itu setelah pihak sponsor dikabarkan manarik diri untuk mengucurkan dana seiring ketidak pastian kompetisi Liga 2 2021. Sejauh ini berdasarkan data yang didapatkan dari sumber terpercaya, Sriwijaya FC sudah mengeluarkan dana sebesar Rp8,4 Miliar (M) selama dua musim terakhir. Yakni 2020 dan 2021.
Namun tak sepeserpun dana sponsorship mengucur sehingga tak ada pemasukan. Direktur Teknik dan SDM Indrayadi mengatakan, upaya dari pengurus dan manajemen sudah maksimal. Termasuk menggunakan dana talangan, tetapi sampai kapan dan seberapa kuat jika tidak didukung oleh sponsorship. “Kita tetap butuh sponsor, kita kerja berdasarkan talangan, tetapi seberapa kuat,” ujar Indrayadi dilansir sripoku.
Mantan penjaga gawang PS Pusri di era Galatama ini melanjutkan, upaya dan akrobat sudah dilakukan pengurus, bahkan manajemen Sriwijaya FC sudah membentuk tim marketing dan sudah mengajukan proposal ke pihak sponsor. Namun pihak sponsor memang ingin ada feedback yang diberikan. Semua memang tergantung kepada kompetisi. “Kalau kompetisi nggak ada, efeknya gak ada. Sebab yang kita endorse harus mempublis produk dia,” jelasnya.
Dikatakan mantan kiper SFC ini, sebenarnya di sepakbola harus ada kompetisi, sementara jika kompetisi tidak ada, bisa saja diajukan turnamen sebagai solusi, tetapi masa pandemi ini akan terkendala izin.
“Kepolisian dalam hal ini pemberi izin, kemudian sewa venue, makan, sewa wisma, sehingga argonya tetap jalan. Maka jalan lain, ada wacana kita meliburkan tim dululah beberapa minggu. Alternatif yang paling parah, kita menjadwalkan ulang latihan, tetapi resikonya jadi kacau,” jelasnya.
Seperti diketahui, berdasarkan data sumber yang didapat dipercaya, Sriwijaya FC sudah mengalami rugi senilai Rp 6 miliar di musim lalu. Di mana Sriwijaya FC sudah mengeluarkan cost mengaji dari Januari-Oktober, kemudian akomodasi mulai dari persiapan hingga ujicoba. Kemudian di musim ini, Sriwijaya FC sudah mengucurkan Rp2,4 miliar untuk gaji pemain, pelatih dan akomodasi persiapan.
Tetapi faktanya, setelah Liga 2 kembali ditunda, hampir seluruh pihak sponsor Sriwijaya FC menahan diri dan tidak berani mengucurkan dana. Bahkan berdasarkan informasi terakhir belum ada kejelasan pasti dari Bank Sumsel Babel (BSB), BUMD Sumsel yang biasanya menjadi sponsor utama Sriwijaya FC yang memberikan bantuan hingga Rp 5 miliar per musim.
Kemudian PT BA yang biasanya memberikan bantuan Rp 3 miliar, PGN Rp 1 M dan PT Semen Baturaja yang biasanya membantu Rp 500 juta, kini belum ada kejelasan. Musim inipun, SFC sudah mengeluarkan Rp2,4 miliar sebagai dana talangan, namun sponsorship tidak memberikan tanda-tanda untuk memberikan bantuan kepada Sriwijaya FC.
Secara terpisah, Sekretaris PT SOM Faisal Mursyid membenarkan jika belum ada dana dari pihak sponsorship. Namun ia mengatakan serta berharap, bahwa pihak sponsor yang dimaksudnya bisa memberikan bantuan untuk klub kebanggan wong kito ini.
“Kita tetap berharap dengan dukungan sponsor dengan digulirkannya liga. Namun dengan pengunduran jadwal ini masalah sponsor semua masih proses. Kami berharap dukungan sponsor di Sumsel walaupun pergeseran jadwal,” ujarnya.
Berkaca tim-tim luar, seperti Persis Solo, RANS Cilegon FC ataupun Persib tetap mendapatkan bantuan dari sponsor, sementara di Sumsel berdasarkan data terakhir terdapat ribuan perusahaan namun faktanya belum ada yang memberikan bantuan. Akibatnya lanjut Faisal hingga dana masih ditalangi oleh manajemen dari duit peribadi. “Terkait biaya juga. Cuma kita tetap optimis. Namun kalau masih begini ya begitulah, sampai sekarang masih dihandle oleh manajemen,” ucapnya.
Maka itu sekali lagi, ia mengimbau dan mengharapkan Partisipasi BUMN, BUMD di Sumsel masih tetap sangat diharapkan. Walaupun terjadi pergeseran jadwal, ini masih tetap jalan terus, sudah Konsolidasi dengan BSB. Menurut Uda Faisal sapaannya, salah satunya kemarin kita konsolidasi dengan BSB, dua hal yang tidak bisa terpisahkan karena sejak awal berdiri mendukung SFC sebagai sponsor utama. “Ini dibuktikan dengan membranding jersey kita dengan BSB dan PTBA sebagai sponsor utama,” jelasnya.
Jika musim-musim sebelumnya Bank Sumsel Babel mengucurkan dana sponsorship untuk SFC hingga Rp5 miliar, kini menurut Uda belum menyebutkan nilai. “Belum sebut nilai yang jelas sejak awal persiapan rekrutmen pemain sudah keluar biaya,” ujarnya. (ion)