VIRALSUMSEL.COM, PALEMBANG – Bertepatan pada hari ini, Senin (23/7/2021) Bupati Lahat H. Cik Ujang, SH launcing bantuan beras kepada masyarakat Kabupaten Lahat. Launcing dilaksanakan di Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Lahat.
Dari data yang diberikan oleh Bulog Lahat adalah 23158 PKM tonase beratnya, 231 ton 580 kg. Bupati Lahat Cik Ujang mengatakan bahwa tepat hari ini beras akan disalurkan menyeluruh kepada masyarakat kabupaten Lahat.
Untuk tahap awal penerimanya antara lain ialah masyarakat yang memang sangat membutuhkan bantuan ini. Yaitu yang terdata oleh dinas sosial yang yang mendapatkan bantuan PKH dan BST untuk 3000 penerima serta kedepanya akan disalurkan juga untuk masyakarat yang membutuhkan.
“Disaat pembatasan PPKM ini masyarakat memang sangatlah harus diperhatikan, sebab itulah pemerintah pusat memberikan bantuan beras 10 kg untuk masing-masing penerima melalui pemerintah daerah di seluruh Indonesia salah satunya di Lahat”, ujar bupati.
Ditempat yang sama bupati Lahat juga menghimbau kepada masyarakat Lahat untuk tetap berjaga diri dengan mematuhi protokol kesehatan, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan yang lainya agar terhindar dari virus corona.
“Untuk masyarakat penerima bantuan ini dan secara umum masyarakat Lahat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan serta jangan berkerumun agar covid 19 tidak semakin menular”, tutupnya.
Sementara itu Kepala Bulog Lahat Harmain Indra Pohan menjelaskan bahwasanya bantuan beras yang diberikan Pemerintah Pusat kepada setiap daerah yang ada di Indonesia salah satunya kabupaten Lahat dilakukan secara serentak pada hari ini.
“Lahat merupakan daerah yang luas serta jarak satu wilah ke wilayah lain cukup jauh sehingga kami butuh waktu untuk menyalurkan bantuan beras sebanyak 10 kg kepada setiap penerima, maka kami perlu berkordinasi dengan perangkat daerah agar bantuan ini dapat tersalurkan secara tepat”. Tukasnya.
Tampak dalam kegiatan dihadiri Bupati Lahat, Sekda, Kadinsos, Kadinkes, kepala Dinas Perdagangan, kepala BPMDes, Kepala Bulok Lahat serta jajarannya dan masyarakat penerima bantuan. (OKI)







