London – viralsumsel.com | Sebuah kejutan besar terjadi di final FA Cup 2025. Crystal Palace sukses menciptakan sejarah dengan menaklukkan raksasa Premier League, Manchester City, lewat kemenangan tipis 1-0 di Wembley Stadium, Sabtu malam 17 Mei 2025 waktu setempat.
Gol tunggal kemenangan dicetak oleh Eberechi Eze pada menit ke-16, hasil assist cantik dari Daniel Muñoz.
Bagi Palace, ini merupakan pencapaian monumental sekaligus gelar FA Cup pertama dalam sejarah klub.
Tim asuhan Oliver Glasner tampil disiplin, percaya diri, dan penuh determinasi dalam mengunci kemenangan di bawah tekanan besar dari The Citizens sepanjang 90 menit.
Eze Jadi Pembeda
Pertandingan dimulai dengan dominasi penguasaan bola dari Manchester City. Namun justru Crystal Palace yang lebih tajam dalam penyelesaian. Pada menit ke-16, Daniel Muñoz melakukan overlap cepat di sisi kanan sebelum mengirimkan umpan tarik ke kotak penalti.
Tanpa ragu, Eberechi Eze menyambutnya dengan tendangan terarah yang tak mampu dibendung kiper Stefan Ortega.
Gol itu mengangkat moral The Eagles dan membuat para pendukung Palace yang memadati Wembley bersorak histeris. City mencoba merespons lewat Haaland dan Doku, namun tembok pertahanan Palace tampil luar biasa disiplin.
Pertahanan Kuat Palace Redam Gempuran City
Duet Maxence Lacroix dan Daniel Muñoz di jantung pertahanan Palace menjadi pahlawan tak terlihat. Berkali-kali mereka memblokir tembakan dan memotong umpan-umpan berbahaya dari City.
Penjaga gawang Dean Henderson juga tampil gemilang, termasuk aksi penyelamatan penting di menit akhir yang membuatnya diganjar kartu kuning karena membuang waktu (90+1′).
City sempat mengganti beberapa pemain kunci, seperti memasukkan Phil Foden, Grealish, dan Gündoğan, namun tetap gagal menembus barisan belakang Palace. Statistik menunjukkan City unggul dalam penguasaan bola, tapi Palace lebih efektif dalam bertahan dan memanfaatkan momentum.
Line-Up dan Strategi
Oliver Glasner memainkan formasi solid 4-2-3-1 dengan Mateta di ujung tombak, Eze sebagai playmaker, dan Sarr di sisi sayap. Di lini tengah, Kamada dan Wharton bekerja keras menutup ruang gerak De Bruyne dan Bernardo Silva.
Pep Guardiola justru mendapat sorotan karena keputusan awal menurunkan O’Reilly dan Marmoush, serta telatnya memasukkan Foden dan Gündoğan. Meskipun memiliki opsi pemain bintang di bangku cadangan, City tak mampu membalikkan keadaan.
Gelar Bersejarah untuk The Eagles
Kemenangan ini menjadi gelar FA Cup perdana untuk Crystal Palace dan menandai era baru di bawah kepemimpinan Glasner.
Sebelumnya, Palace dua kali mencapai final FA Cup namun selalu gagal—terakhir pada 2016 saat dikalahkan Manchester United. Kali ini, mereka bangkit sebagai juara sejati.
Di sisi lain, kegagalan City di final ini memperpanjang paceklik mereka di ajang FA Cup setelah terakhir kali juara pada 2023. (bbs)
