Dampak Covid-19, Ekspor Sumsel Anjlok 9,34 Persen

EKONOMI720 Dilihat

VIRALSUMSEL.COM, PALEMBANG – Pandemi virus corona atau covid-19 berdampak ke seluruh sektor. Tidak terkecuali di sektor ekonomi.

Sebagaimana dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel nilai ekspor Sumsel Maret anjlok dibanding ekspor Februari lalu sebesar 9,34 persen. Namun dibanding ekspor periode yang sama Januari-Maret 2019 nilai ekspor Sumsel naik sebesar 0,96 persen.

Dalam data BPS ekspor bulan lalu sebesar 264,56 juta dolar Amerika Serikat. Itu terdiri dari ekspor migas sebesar US$ 17,55 juta dan 247,01 juta dolar Amerika Serikat merupakan hasil ekspor komoditi nonmigas.

Endang Tri Wahyuningsih Kepala BPS Sumsel mengatakan turunnya nilai ekspor Maret disebabkan oleh dampak corona. Karena negara tujuan ekspor juga terdampak wabah covid 19.

Sebagaimana diketahui negara tujuan utama ekspor Sumsel yakni Tiongkok. Dengan begitu turun sebesar US$ 24,27 juta. Kemudian Jepang turun
sebesar US$ 10,04 juta, India turun sebesar US$ 6,62 juta, Amerika Serikat turun sebesar US$ 4,63 juta, Kamboja turun sebesar US$ 3,71 juta, dan Rumania turun sebesar US$ 547,72 ribu.

Baca Juga :  Herman Deru : Data BPS Jadi Navigator Pemda Dalam Menentukan Arah Kebijakan Publik

Tapi, empat negara tujuan utama lainnya justru alami peningkatan nilai ekspor. Sebut saja, Malaysia, Vietnam, Korea Selatan, dan Jerman.

“Komoditas utama ekspor Sumsel turun nilainya seperti karet, bubur kayu dan batubara sehingga nilai ekspor bulan ini turun,” ungkap Endang,

Lebih lanjut wanita berhijab ini menambahkan, ekspor karet turun minus 14,9 juta dolar Amerika Serikat. Selanjutnya bubur kayu atau pulp anjlok paling besar yakni 29,8 juta dolar Amerika Serikat dan batubara anjlok 3,65 dolar Amerika Serikat.

Dia menambahkan lagi Tiongkok, Amerika Serikat dan Malaysia menjadi negara tujuan utama ekspor Sumatera Selatan pada periode Januari – Maret 2020, masing-masing mencapai US$ 233,81 juta, US$ 102,71 juta dan US$ 94,72 juta,
dengan peranan ketiganya mencapai 47,65 persen dari total ekspor periode Januari – Maret 2020.

Sementara itu ekspor ke ASEAN pada Januari – Maret 2020 mencapai US$ 200,89 juta atau turun sebesar US$ 8,33 juta dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Akan tetapi, ekspor ke Uni Eropa mencapai US$ 83,33 juta, naik sebesar US$ 13,92 juta jika dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

Baca Juga :  Pasar Skincare Indonesia Melesat: Serum & Essence Catat Pertumbuhan 38,97% di Q3 2024

Ekspor dari Sumsel dilakukan melalui beberapa pelabuhan . Ekspor Maret 2020 dilakukan melalui pelabuhan Boom Baru dengan nilai US$ 200,79 juta (75,90 persen), Dermaga Plaju dengan nilai US$ 17,55 juta (6,63 persen), Serta Kertapati dengan nilai US$ 7,52 juta (2,84 persen).

Kemudian Bandara Sultan Mahmud Badarudin dengan nilai US$ 20,66 ribu (0,01 persen) dan pelabuhan diluar Sumsel sebesar US$ 38,68 juta (14,62 persen) yaitu pelabuhan Tanjung Priok (US$ 35,06 juta), pelabuhan Jambi (US$ 2,54 juta), serta Pelabuhan Panjang Lampung (US$ 611,21 ribu). Ditambah lagi Bandara Soekarno Hatta dan Kuala Namu (US$ 461,29 ribu). (fia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *