trVIRALSUMSEL.COM, PALEMBANG – Delapan tahun terkubur, jasad korban pencurian dengan kekerasan (curas) ditemukan. Korban adalah Sidik Purwanto (61). Jasad korban ditemukan setelah Muslimin salah satu pelaku menunjukkan tempat korban dikubur delapan tahun silam.
Proses penggalian makam Sidik Purwanto kurang lebih satu jam. Proses penggalian jasad malang tersebut dibantu warga sekitar serta disaksikan anak anak korban. Jasad Sidik Purwanto yang hanya tinggal tulang belulang ditemukan terkubur sekitar sedalam satu meter didalam karung di areal persawahan di Kecamatan Mariana, Kabupaten Banyuasin.
Tepatnya Jumat (4/9/2020) sore sekitar pukul 17.00 WIB. Anak sulung korban Dedi (43) mengatakan pada tahun 2012 ayahnya di rampok pelaku yang berjumlah lima orang. Salah satu pelaku perempuan berpura-pura menyewa mobil ayahnya dengan alasan akan pindah rumah.
Ayahnya pun dari rumahnya di Jalan Kapten Abdullah, Lorong Banyu Biru Plaju mengantar perempuan yang menyewa mobil di kawasan Mariana. “Rupanya saat itu empat pelaku lainnya sudah menunggu di rumah salah satu pelaku di kawasan Mariana. Di rumah itulah ayah saya disekap lalu dibunuh dan dimasukan kedalam bak mandi,” ujar dia kepada www.viralsumsel.com.
Lebih lanjut Dedi menambahkan, kasus perampokan dan pembunuhan yang dialami ayahnya terungkap di tahun 2013 setelah pihak keluarga membuat laporan di Polsek Plaju karena ayahnya tidak kunjung pulang.
“Kasus ini baru terungkap karena salah satu pelaku mabuk dan ditangkap polisi saat itu ia mengaku telah ikut merampok dan membunuh ayah saya. Namun jasad ayah saya belum diketahui di mana,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan Dedi, pihak keluarga sangat berterima kasih kepada polisi khusus Unit IV Subdit III Jatanras Polda Sumsel yang berhasil menangkap salah satu pelaku. “Karena dengan ditangkap satu lagi pelaku yang ikut mengubur dan membuang korban sehingga jasad ayah saya ditemukan. Rencananya tulang belulang ayah saya ini akan kami makamkan di TPU Talang Pete, Plaju,” bebernya.
Sementara itu, tersangka Muslimin mengaku dirinya tidak ikut membunuh korban hanya saja ia ikut mengubur korban karena ia melihat korban tergeletak di bak mandi rumahnya. Diakuinya bahwa salah satu tersangka bernama Lebek adik kandung tersangka Muslimin.
“Pada waktu itu, korban ada di bak mandi. Saya tanya kenapa ini, dijawab adik saya buntang (bangkai manusia) mau di kubur. Lalu adik saya mengajak saya mengubur korban didekat sawah milik orang tua kami. Waktu itu seingat saya korban dikubur sekitar satu meter di dalam tanah. Saya hanya dikasih uang satu juta,” katanya.
Selama ini diakui Muslimin ia bersembunyi di kawasan Sirah Pulau Padang Kabupaten OKI. “Saya tidak kemana mana setelah kejadian itu saya berada di SP Padang,” tuturnya.
Kanit IV Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Zainuri mengatakan kasus perampokan disertai dengan pembunuhan yang menewaskan Sidik Purwanto ini terjadi pada tahun 2012. Ada beberapa pelaku yang sudah menjalani hukuman. Jasad korban berhasil ditemukan setelah tersangka Muslimin berhasil ditangkap.
“Dari pengakuan tersangka Muslimin inilah bisa ditemukan jasad korban. Korban ditemukan diareal persawahan kawasan Mariana tidak jauh dari tempat korban dibunuh. Jasad korban hanya tinggal tulang belulang sudah kami bawah ke rumah sakit Bhayangkara Palembang untuk di outopsi,” tukas dia. (kai)