viralsumsel.com ,JAKARTA – Borussia Dortmund menghadapi misi hampir mustahil saat menjamu Barcelona di leg kedua perempat final Liga Champions Eropa 2024/2025 yang akan digelar pada Rabu dini hari, 16 April 2025 pukul 02.00 WIB di Signal Iduna Park, Dortmund.
Setelah dihajar 0-4 oleh Blaugrana di leg pertama yang berlangsung di Camp Nou pada 10 April lalu, Dortmund kini membutuhkan kemenangan dengan margin lima gol tanpa balas untuk bisa melaju ke semifinal — skenario yang nyaris mustahil di level kompetisi seketat Liga Champions.
Kekalahan telak di leg pertama menjadi tamparan keras bagi skuad asuhan Edin Terzić. Penampilan Dortmund saat itu terlihat rapuh di semua lini. Lini pertahanan yang tidak disiplin, minim kreativitas di tengah, dan tumpul di depan membuat Barcelona leluasa menguasai jalannya pertandingan.
Di sisi lain, pasukan Flick menunjukkan permainan yang efektif dan efisien, dengan Raphinha dan Lewandowski menjadi mimpi buruk bagi lini belakang Die Borussen.
Dalam laga penentuan ini, Dortmund harus bermain tanpa sejumlah pemain kunci. Karim Adeyemi absen akibat akumulasi kartu merah, sementara Emre Can, Marcel Sabitzer, Nico Schlotterbeck, dan pemain muda Charles Campbell masih dibekap cedera. Situasi ini tentu menjadi pukulan berat bagi Dortmund yang tengah mengejar ketertinggalan agregat besar.
Di kubu tamu, Barcelona juga datang tanpa beberapa nama penting. Kiper utama Marc-André ter Stegen, bek kiri Alejandro Balde, serta dua pemain muda Marc Casadó dan Marc Bernal tidak ikut bertandang ke Jerman.
Namun, rotasi yang dilakukan Flick sejauh ini terbukti tidak menurunkan kualitas permainan Barcelona. Penampilan cemerlang dari Raphinha, yang sudah mengoleksi 12 gol di Liga Champions musim ini, serta Robert Lewandowski dengan 11 gol, menjadi bukti kedalaman skuad mereka.
Barcelona sendiri datang ke laga ini dengan catatan impresif di babak gugur. Sebelumnya, mereka menyingkirkan Benfica dengan agregat 4-1 di babak 16 besar, setelah menang 3-1 di Camp Nou dan 1-0 di Lisbon. Di fase grup, mereka juga tampil meyakinkan meskipun sempat bermain imbang 2-2 melawan Atalanta.
Sementara itu, perjalanan Dortmund menuju perempat final terbilang penuh perjuangan. Mereka sukses menundukkan Sporting CP dengan agregat 3-0 di babak playoff, dan kemudian mengalahkan Lille dengan agregat tipis 3-2 di babak 16 besar. Namun, performa mereka mulai tampak menurun saat bertemu lawan dengan kualitas individu dan organisasi sekelas Barcelona.
Melihat catatan head-to-head, Dortmund belum pernah menang dalam lima pertemuan terakhir melawan Barcelona. Sejak bermain imbang 0-0 pada September 2019, Dortmund selalu kalah di empat laga berikutnya, termasuk kekalahan kandang 2-3 pada Desember 2024 lalu. Ini menunjukkan adanya dominasi psikologis Blaugrana atas tim asal Jerman itu.
Statistik juga tidak berpihak pada Dortmund. Mesin gol mereka, Serhou Guirassy, memang tampil tajam dengan torehan 10 gol di Liga Champions musim ini, namun ia tampak kesulitan menghadapi lini belakang Barcelona yang dikomandoi oleh Ronald Araújo dan Jules Koundé. Tanpa dukungan dari pemain kreatif seperti Sabitzer dan Can, serangan Dortmund berisiko kembali buntu.
Barcelona jelas lebih diunggulkan dalam laga ini. Mereka hanya perlu mempertahankan keunggulan agregat untuk melaju ke babak semifinal, dan bisa bermain lebih tenang serta taktis. Bahkan dengan kekalahan tipis pun, langkah mereka tetap aman.
Namun, dalam sepak bola, keajaiban bisa saja terjadi. Dortmund dikenal sebagai tim yang memiliki semangat juang tinggi di hadapan publik Signal Iduna Park. Dukungan puluhan ribu suporter fanatik mereka bisa menjadi energi tambahan untuk mencoba menciptakan “comeback terbesar” dalam sejarah klub. (bbs)