viralsumsel.com ,Gresik — Komitmen membangun fondasi kuat bagi masa depan sepak bola Indonesia kembali diperlihatkan oleh PSSI dan PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui penyelenggaraan Freeport Grassroots Tournament (FGT) 2025 yang digelar pada 26 dan 27 April di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik.
Turnamen usia dini ini merupakan bagian dari program jangka panjang pengembangan sepak bola akar rumput yang dijalankan oleh PT Garuda Sepak Bola Indonesia (PT GSI) bersama PTFI.
Ajang FGT di Gresik tahun ini memasuki edisi kedua, setelah sukses digelar pada 2024 di Gresik dan Jayapura. Tahun ini, kegiatan tersebut meningkat pesat dalam hal partisipasi.
Lebih dari 300 anak terlibat aktif dalam kompetisi yang terbagi menjadi dua kategori usia, yaitu U-10 (kelahiran 2015–2016) dan U-12 (kelahiran 2013–2014).
Tercatat 20 Sekolah Sepak Bola (SSB) ambil bagian, dengan penambahan 10 tim baru untuk kelompok usia U-12.
Turnamen ini mengedepankan semangat bermain dan pembelajaran. Setiap pertandingan dimainkan dalam format 7 lawan 7 dengan tujuan utama agar setiap anak mendapat waktu lebih banyak menguasai bola, menikmati pertandingan, serta membentuk karakter melalui olahraga.
Digelar sejak pukul 06.30 hingga 12.30 WIB, FGT bukan hanya kompetisi, tapi juga ruang tumbuh bagi talenta muda Gresik.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyambut baik penyelenggaraan ini dan mengapresiasi dukungan berkelanjutan dari PTFI. Menurutnya, banyak negara dengan prestasi sepak bola gemilang selalu memulai dari pondasi yang kokoh: pengembangan usia dini.
“Saya mengapresiasi partisipasi PT Freeport yang selalu mendukung sepak bola Indonesia. Kepercayaan ini memperkuat komitmen PSSI untuk terus meningkatkan sepak bola usia dini, baik melalui kompetisi, kolaborasi, maupun pelatihan pelatih yang berkualitas,” ujar Erick.
Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menyatakan bahwa turnamen ini merupakan bentuk nyata kontribusi perusahaan dalam membangun masa depan sepak bola nasional sejak usia dini.
“Kompetisi seperti FGT menjadi wadah awal untuk mengasah bakat anak-anak dan membentuk karakter. Sepak bola tidak hanya tentang teknik, tapi juga tentang kerja sama tim, disiplin, dan sportivitas. Kami berharap turnamen ini menjadi pengalaman inspiratif bagi semua peserta,” ucap Tony.
Puncak turnamen diwarnai dengan pemberian penghargaan kepada tim-tim terbaik. Di kategori U-10, SSB Wadeng keluar sebagai juara, sementara di U-12 gelar juara diraih oleh SSB Sindogres. Pemain terbaik masing-masing kategori jatuh kepada M. Liyan (Wadeng) dan Tian (Sindogres). Sedangkan penghargaan fair play diberikan kepada SSB Sindogres (U-10) dan Persekap 84 (U-12).
Untuk posisi penjaga gawang terbaik, Amril dari Wadeng terpilih di kategori U-10 dan Keanu dari Sindogres di U-12.
Sebagai bentuk motivasi tambahan, sebanyak 300 pasang sepatu sepak bola diberikan kepada para pemenang dan peserta terpilih. Ini menjadi simbol dorongan nyata agar anak-anak terus mengasah kemampuan mereka dalam sepak bola.
Penutupan resmi FGT 2025 dilakukan oleh Vice President Business Process Smelting & Refining PTFI, Aripin Buman, bersama anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Ahmad Riyadh.
Dengan penyelenggaraan FGT yang konsisten dan terus berkembang, PSSI bersama PT Freeport Indonesia berharap bisa mencetak generasi pesepak bola muda yang siap bersaing di level nasional maupun internasional. (asa)