Gempa Poso, Kepala BNPB: Perkuat Struktur Bangunan dan Ketahanan Rumah

GLOBAL792 Dilihat

POSO, viralsumsel.com Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,8 yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (17/8/2025), menyisakan kerusakan cukup parah di sejumlah wilayah.

Rumah warga, sekolah, hingga tempat ibadah terdampak guncangan yang datang tiba-tiba saat warga tengah beraktivitas di pagi hari.

Sehari setelah kejadian, Senin (18/8), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M. langsung bertolak ke Poso untuk meninjau kondisi lapangan sekaligus memastikan penanganan darurat berjalan baik.

Sekolah dan Rumah Ibadah Rusak

Lokasi pertama yang dikunjungi Suharyanto adalah SDN 01 Tangkura, Poso Pesisir Selatan. Bangunan sekolah tersebut tampak rusak, plafon runtuh mengenai meja dan bangku kelas, membuat proses belajar mengajar dihentikan sementara.

Di Desa Tangkura sendiri, kerusakan terdata cukup masif: 49 rumah rusak berat, 34 rumah rusak ringan, satu sekolah dasar, dan tiga rumah ibadah terdampak. Sebanyak 8 warga mengalami luka ringan akibat reruntuhan material.

Warga harus mengecek kondisi rumahnya, apakah masih layak huni atau tidak. Kalau ada kerusakan, sebaiknya jangan dulu ditempati. Penguatan struktur bangunan perlu dilakukan agar lebih tahan gempa,” pesan Suharyanto kepada warga saat berdialog di Kantor Desa Tangkura.

Baca Juga :  BNPB Pusat Dijadwalkan Tinjau Lokasi Bakal Pembuatan Sodetan di Muba

Dua Korban Jiwa

BNPB mencatat korban jiwa akibat gempa bertambah menjadi dua orang. Salah satunya meninggal setelah sempat mendapat perawatan intensif di RSUD Poso. Selain itu, 9 orang mengalami luka berat dan 32 lainnya luka ringan.

Saat gempa mengguncang, sejumlah jemaat tengah melaksanakan ibadah pagi di sebuah gereja yang masih dalam tahap konstruksi. Material kayu dan batako yang runtuh menyebabkan jatuhnya korban.

Warga Harus Waspada

Suharyanto menegaskan, rumah dan bangunan di Poso perlu diperkuat agar mampu menahan guncangan gempa di kemudian hari. Ia mencontohkan Gereja Jemaat Elim Masani yang masih dalam tahap rekonstruksi. Bangunan tersebut dinilai rentan sehingga untuk sementara waktu disarankan tidak digunakan.

“Kalau struktur bangunan belum rampung, guncangan sekecil apa pun bisa berakibat fatal. Jadi harus ekstra hati-hati,” tegasnya.

Di Desa Towu, kondisi rawan juga terlihat pada rumah milik Daeng Memang. Dinding batako yang belum diplester dan atap tanpa plafon runtuh sebagian saat gempa, melukai penghuni rumah. Kondisi seperti ini, menurut BNPB, harus segera dibenahi demi keselamatan penghuni.

BNPB memastikan bantuan stimulan akan diberikan sesuai kategori kerusakan: Rp15 juta untuk rumah rusak ringan, Rp30 juta untuk rusak sedang, dan Rp60 juta untuk rusak berat.

Baca Juga :  Update 2 Juli : Kasus Meninggal Dunia di Sumsel Sudah Lampaui 100 Orang

Status Tanggap Darurat

Bupati Poso, Verna G.M. Inkiriwang, menetapkan status tanggap darurat selama 24 hari, mulai 18 hingga 31 Agustus 2025. Keputusan tersebut tertuang dalam SK No. 100.3.3.2/0580/2025.

Verna menilai, salah satu pelajaran penting dari bencana ini adalah perlunya rumah dan bangunan tahan gempa.

Kerusakan parah biasanya terjadi karena rumah tidak sesuai standar konstruksi aman. Ini jadi momentum bagi kita semua bahwa membangun rumah bukan hanya soal tempat tinggal, tapi soal keselamatan,” ujarnya.

Bantuan Darurat Disalurkan

Dalam rapat koordinasi di Kantor Bupati Poso, BNPB menyalurkan sejumlah bantuan logistik, antara lain: 100 paket sembako, 50 hygiene kit, 100 selimut, 100 matras, 50 velbed, 200 paket makanan siap saji, 3 tenda pengungsi, 25 tenda keluarga, serta paket kebutuhan untuk balita dan kelompok rentan.

BNPB bersama BPBD setempat terus melakukan asesmen terhadap bangunan, termasuk rumah ibadah, untuk memastikan keamanan warga dalam beraktivitas. Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi gempa susulan, namun tetap tenang dan mengikuti informasi resmi dari BMKG, BPBD, dan BNPB. (bbs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *