VIRALSUMSEL.COM, SEKAYU – Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) kembali gempar. Tepatnya di Dusun Teluk Kemang, Kelurahan Sungai Lilin, Kecamatan Sungai Lilin, Muba, setelah terjadi peristiwa berdarah.
Di mana seorang cucu tega membunuh neneknya sendiri. Yang lebih miris dibunuh dengan cara menggorok pada bagian leher sang nenek. Peristiwa sadis tersebut terjadi, Senin (15/6/2020) sore.
Sang nenek diketahui MA yang sudah berusia 70 tahun. Sementara pelakunya Heriyadi alias Adi masih 21 tahun merupakan cucung kandungnya sendiri. Sang nenek mengalami luka serius bagian leher diduga karena digorok menggunakan parang kecil.
Jasad korban sempat dibawa ke RSUD Sungai Lilin sementara pelaku sudah diamankan di Mapolsek Sungai Lilin. Kapolres Muba, AKBP Yudhi Surya Markus Pinem Sik melalui Kapolsek Sungai Lilin AKP Herando SH didampingi Kanitres Iptu Susilo SH membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya pihaknya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kondisi pelaku. “Berdasarkan keterangan dari saksi. Salah satunya saksi yang mobilnya disewa untuk menghantarkan pelaku berobat ke tempat alternative. Namun kita tetap mendalami lebih lanjut,” kata dia kepada awak media.
Sementara itu Murni ibu kandung pelaku Adi mengatakan beberapa saat sebelum terjadi, bahwa ia bersama Adi dan sang nenek makan model bersama di rumah. Menurunya MA sempat memberikan nasihat pada sang cucu agar jangan berbicara sendiri. “Nenek ngomong cung, kamu jangan ngoceh-ngoceh dewek,” kata Murni ibu pelaku menirukan pembicaraan sang nenek.
Setelah itu Murni keluar rumah dan mengusir kambing yang makan pisang yang dipajang untuk dijual. “Dak lamo aku keluar pas masuk lagi sudah jingok dio (pelaku, Red) keluar bawa parang kecik sudah ado darahnyo. Aku tanyo ngapo, ado kambing masuk rumah mak, jawabnyo,” tutur Murni.
Murni mengira bahwa justru tangan Adi yang terluka. “Jadi aku ambek parangnyo dan ku bersihke darahnyo. Tapi pas aku masuk ke belakang Mak sudah tertelungkup luko di lehernyo,” terang dia.
Sontak Murni pun menjerit meminta tolong pada warga. Tak lama berselang warga sekitar berdatangan ke rumah. Dia menambahkan sekitar 10 hari lalu Adi yang bekerja sebagai security di salah satu perusahaan tambang ini pulang mengaku sakit minta dikerik. “Habis itu dio banyak diem lain idak cak biasonyo,” tutur Murni.
Karena itu sang ibu khawatir. Dia mencoba membawa adi berobat ke tempat alternatif yang ada di Bayung Lincir.
Menurut keterangan warga lain Awi sehari sebelum kejadian mobilnya di sewa oleh Murni untuk mengantarkan adi berobat ke tempat alternatif di Bayung Lencir. “Waktu itu tanganyo bergerak-gerak dewek dan matonyo merah. Pas balik dari berobat tanganyo dak pulok begerak lagi matonyo jugo sudah idak merah,” tutur dia. (dev)