Gubernur Herman Deru Dorong Percepatan Pembangunan Jalan Khusus Batu Bara dan 5 Flyover di Muara Enim

banner 728x90

Muara Enim – viralsumsel.com |  Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan jalan khusus angkutan batubara dan jalan layang (fly over) di wilayah Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat.

Langkah ini bertujuan meningkatkan efisiensi serta keselamatan transportasi batubara, sekaligus mengurangi kemacetan dan potensi kecelakaan lalu lintas di jalan umum.

Komitmen tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah Provinsi Sumsel, Pemkab Muara Enim, Pemkab Lahat, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumsel, PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), serta sejumlah pelaku usaha terkait. Kesepakatan itu menyangkut percepatan pembangunan jalan khusus batubara dan jalan layang perlintasan sebidang di Kabupaten Muara Enim, penandatanganan berlangsung di Kantor Bupati Muara Enim, Selasa (20/5/2025) siang.

Dalam sambutannya, Gubernur Herman Deru menyampaikan bahwa hari itu genap 90 hari sejak dirinya dilantik kembali sebagai Gubernur Sumsel. Ia mengingatkan bahwa pada November 2018 telah diterbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 74 Tahun 2018 tentang Pengangkutan Batubara.

“Sejak pergub ini terbit, perjalanan Muara Enim–Palembang yang sebelumnya terkendala angkutan batubara dapat kembali normal. Namun demikian, masih terdapat sejumlah persoalan pada beberapa perlintasan jalan,” ujarnya.

Baca Juga :  Gubernur Herman Deru: 60 Persen Koperasi Merah Putih di Sumsel Sudah Berjalan

Herman Deru menegaskan bahwa kekayaan sumber daya alam Sumsel, khususnya batubara, harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat tanpa menimbulkan dampak negatif.

“Yang paling penting adalah bagaimana kita mengelola kekayaan alam ini tanpa menyulitkan masyarakat. Mari kita selesaikan persoalan ini secara humanis,” katanya.

Ia juga meminta agar kendaraan hauling batubara menggunakan pelat nomor Sumsel agar pajaknya masuk ke kas daerah. “Jangan lagi memakai plat luar Sumsel. Pajaknya harus kembali ke daerah,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya rasa tenggang rasa (tepo seliro) di antara para pelaku usaha. “Hentikan penderitaan rakyat. Masyarakat memang tidak mendapat keuntungan langsung, tapi setidaknya jangan menambah beban mereka. Saya ingin batubara ini dimanfaatkan secara optimal. Mari kita jaga Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dari tingkat pusat hingga RT,” ujarnya.

Ia berharap pembangunan infrastruktur ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta membuka peluang investasi dan lapangan kerja baru.

Sementara itu, Bupati Muara Enim, H Edison, mengungkapkan bahwa Balai Besar Jalan Nasional Sumsel akan merehabilitasi Jembatan Enim 2 pada Juli mendatang. Namun, proses ini dipastikan akan menutup sementara akses jalan.

Baca Juga :  Herman Deru Minta Aktifkan Pembayaran BPHTB Secara Online 

“Oleh karena itu, saya mengusulkan agar pembangunan Jembatan Enim 3 yang kini sudah rapuh dilakukan lebih dahulu, tentu dengan izin dan koordinasi dengan Balai Besar,” ujarnya.

Edison juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Sumsel, Pemkab Lahat, dan seluruh mitra yang terlibat dalam penandatanganan nota kesepahaman percepatan pembangunan jalan khusus batubara dan jalan layang.

Sebelumnya, Asisten II Pemprov Sumsel, Basyaruddin Akhmad, melaporkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Ditjen Bina Marga untuk mendukung proyek ini.

“Terdapat dua fokus utama dalam kerja sama ini. Pertama, pembangunan empat fly over. Kedua, pembangunan jalan khusus batubara di wilayah timur dan barat Kabupaten Muara Enim,” ungkapnya.

Adapun proyek fly over yang sedang atau akan dikerjakan meliputi:

Fly over Sudirman dikerjakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional, Fly over Simpang Belimbing dibangun oleh PTBA, Fly over Ujan Mas oleh PT KAI, Flyover Gunung Megang 1 oleh Pemkab melalui BKBK Pemprov Sumsel, Flyover Gunung Megang 2 oleh konsorsium perusahaan batubara mitra PT KAI.

Sementara pembangunan jalan khusus batubara dilaksanakan oleh PT Titan, PT RMK, serta didukung Pemkab Lahat. (win)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *