Hj. Eva Susanti: Hari Kebangkitan Nasional Adalah Momentum Menggerakkan Daerah Menuju Kemandirian dan Kemajuan

DPD RI102 Dilihat
banner 728x90

JAKARTA – viralsumsel.com | Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 yang jatuh pada tanggal 20 Mei 2025 menjadi panggung refleksi nasional tentang arti penting kebangkitan semangat kebangsaan dan kemajuan daerah.

Salah satu tokoh perempuan Sumatera Selatan yang konsisten menyuarakan pentingnya pembangunan daerah, Hj. Eva Susanti, Anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), mengajak seluruh masyarakat menjadikan Harkitnas sebagai titik tolak memperkuat persatuan dan semangat membangun dari akar rumput.

Dalam keterangannya di Jakarta, Senin (20/5/2025), Hj. Eva menekankan bahwa Hari Kebangkitan Nasional bukan sekadar momen seremonial, tetapi harus dimaknai sebagai upaya bersama untuk membangkitkan semangat perjuangan dalam membangun negeri, khususnya melalui peran strategis daerah.

Ia mengingatkan bahwa sejarah kebangkitan bangsa dimulai dari kesadaran kolektif anak-anak bangsa untuk bersatu melalui pendidikan, organisasi, dan pemikiran, sebagaimana yang dilakukan oleh tokoh-tokoh Boedi Oetomo pada tahun 1908.

“Semangat Hari Kebangkitan Nasional adalah semangat untuk bangkit bersama, memperkuat rasa kebangsaan, dan menyalakan kembali api perjuangan melalui tindakan nyata. Ini adalah momentum bagi kita semua, terutama generasi muda dan masyarakat daerah, untuk bangkit dan berkontribusi,” ujar Hj. Eva.

Sebagai wakil daerah pemilihan Sumatera Selatan yang kini bertugas di Komite II DPD RI, Hj. Eva memiliki rekam jejak kuat dalam menyuarakan isu-isu pembangunan berbasis daerah. Ia dikenal aktif memperjuangkan peningkatan kualitas infrastruktur pedesaan, pemberdayaan sektor pertanian, hingga mendorong akselerasi pemerataan ekonomi yang berkeadilan.

Baca Juga :  Komite III DPD RI Gelar Rapat Dengar Pendapat dengan Jasa Raharja, Bahas Integrasi Jaminan Sosial bagi Korban Kecelakaan

Putri asli Desa Tanah Abang, Kecamatan Batang Hari Leko, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), ini menilai bahwa kebangkitan nasional tidak akan memiliki makna yang kuat apabila hanya berpusat di kota-kota besar. Menurutnya, kemajuan bangsa harus dibangun dari desa-desa dan wilayah terpencil, yang selama ini masih menghadapi tantangan ketimpangan pembangunan.

“Ketika kita bicara tentang kebangkitan, maka kita juga harus bicara tentang desa. Sebab dari sanalah kekuatan riil bangsa ini berasal. Desa adalah ujung tombak ekonomi nasional dan tempat lahirnya nilai-nilai kebangsaan. Kalau desa tertinggal, maka bangsa ini pun akan pincang,” tegas Hj. Eva.

Melalui tugas dan kewenangannya di Komite II DPD RI, yang membidangi urusan infrastruktur, pertanian, energi, dan lingkungan hidup, Hj. Eva terus mendorong agar kebijakan nasional lebih berpihak kepada kepentingan masyarakat daerah. Ia juga menekankan pentingnya peran pemerintah pusat dalam memastikan setiap program strategis, termasuk pembangunan jalan desa, jaringan irigasi, serta digitalisasi layanan publik, dapat menyentuh masyarakat secara langsung dan merata.

Lebih lanjut, Hj. Eva juga memberikan perhatian khusus pada peran perempuan dalam proses kebangkitan nasional. Menurutnya, perempuan hari ini memiliki ruang yang semakin luas untuk ambil bagian dalam pembangunan bangsa, baik melalui dunia pendidikan, politik, kewirausahaan, hingga sektor sosial kemasyarakatan.

“Sebagai perempuan, kita memiliki tanggung jawab moral untuk melanjutkan perjuangan Ibu Kartini dan para tokoh perempuan masa lalu. Mari jadikan Hari Kebangkitan Nasional ini sebagai pengingat bahwa kita, perempuan Indonesia, mampu menjadi pilar perubahan dan kebangkitan bangsa,” ujarnya.

Baca Juga :  Wow, Sumbangkan 5 Tahun Gaji DPD RI Amaliah Beri Gaji Perdana untuk Yayasan Kanker

Sebagai istri dari H. Wahyu Sanjaya, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Demokrat dari Dapil Sumsel II, Hj. Eva juga kerap bersinergi dalam menyerap aspirasi dan menyusun agenda-agenda kerja lintas kelembagaan untuk menjawab kebutuhan masyarakat Sumsel.

Ia menyampaikan bahwa kerja kolaboratif antara lembaga legislatif pusat dan daerah sangat krusial dalam mempercepat pembangunan, khususnya di wilayah-wilayah yang selama ini belum maksimal terjangkau oleh program nasional.

“Kebangkitan tidak bisa dilakukan sendiri. Kita harus bergotong-royong, saling menopang, dan membangun koneksi antarlembaga agar visi besar pembangunan nasional bisa menyentuh seluruh elemen masyarakat, terutama di daerah-daerah,” paparnya.

Dalam menutup pernyataannya, Hj. Eva kembali menekankan bahwa Hari Kebangkitan Nasional 2025 ini hendaknya menjadi kesempatan untuk membangun optimisme baru, mempererat solidaritas sosial, serta menyalakan semangat kerja keras demi Indonesia yang lebih adil, makmur, dan berdaya saing tinggi di mata dunia.

“Mari kita jadikan Hari Kebangkitan Nasional bukan hanya sebagai peringatan sejarah, tapi sebagai panggilan untuk bertindak. Dari desa, dari pelosok, kita bisa menjadi bagian dari kebangkitan nasional yang sesungguhnya. Jangan ragu untuk terus berbuat, karena masa depan Indonesia ada di tangan kita semua,” pungkasnya. (*)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *