
viralsumsel.com, JAKARTA – Mantan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memberikan saran kepada PSSI untuk merekrut kembali Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menilai Shin Tae-yong sosok yang tepat.
PSSI telah memecat Patrick Kluivert usai gagal membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Kursi pelatih Timnas Indonesia kini masih kosong.
Sejumlah nama digadang-gadang mencari kandidat pengganti Kluivert. Tidak sedikit yang meminta agar PSSI menunjuk Shin Tae-yong kembali.
Iwan Bule menilai Shin Tae-yong sudah memahami karakteristik Timnas Indonesia. Pria yang mendatangkan Shin pada 2020 itu menilai pelatih asal Korea Selatan sosok yang telah membentuk Timnas Indonesia.
“Assalamualaikum. Saya, Mochamad Irawan, mantan ketua Umum PSSI atau Ketua Umum PSSI 2019-2023, dan terkhusus sekarang saya dan dari dulu pencinta sepakbola Indonesia, lebih khusus lagi adalah Tim NAsional Indonesia,” kata Iwan Bule di akun Instagram resminya, @mochamadiriawan84.
“Belakangan ini, kita semua mendengar bahwa ada isu tentang pergantian pelatih kepala Timnas Indonesia yang kemarin sudah selesai kontraknya atau dipecat. Terkait itu saya ingin menyampaikan saran kepada federasi, kepada PSSI, kepada Exco PSSI untuk mempertimbangkan kembali sosok coach yaitu STY, Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia, menggantikan Patrick Kluivert.”
Salah satu dampak positif yang dibawa oleh Shin adalah Timnas Indonesia memiliki chemistry yang kuat. Fisik dan stamina serta kedisiplinan juga digembleng oleh Shin Tae-yong.
“Kenapa demikian? Alasan saya sederhana, STY atau Shin Tae-yong sudah sangat mengenal karakteristik, kemampuan, dan semangat penggawa Garuda. Mereka sudah berinteraksi lama, cukup lama, jadi mereka hafal, mereka tahu. Meskipun secara bahasa STY memakai bahasa Korea, tapi sudah dimengerti oleh anak-anak Timnas.”
“Ini tentunya pembangunan chemistry yang sudah dilakukan STY kepada Timnas kita. Kita tahu jamannya STY cukup banyak kemajuan, padahal waktu itu kita kena COVID hampir dua tahun. Tapi, Alhamdulillah mereka bisa melakukan kemajuan-kemajuan yang sangat baik antara pelatih dengan pemainnya. Di mana kita tahu pola-pola yang dilakukan oleh STY yang pertama sesuai dengan kesepakatan kami adalah pertama mental anak-anak kita diangkat menjadi mental petarung, jadi mental pemenang, dan juga menjadi mental juara.”
“Yang kedua adalah disiplin. Yang bersangkutan sangat disiplin. Kita berterima kasih bahwa disiplin sangat penting untuk satu kesatuan Tim Nasional. Di mana kita tahu ada anak-anak yang hanya telat beberapa menit dicoret dari pelatihan Timnas. Saya pikir ini menunjukkan kekompakan yang sangat baik.”
“Yang ketiga adalah stamina. Di mana stamina ditekankan oleh STY. Karena sekali lagi, di mana anak-anak mempunyai taktik, strategi atau apapun yang terbaik. Skill yang terbaik, tapi kalau stamina tidak menunjang dia tidak akan bisa bermain full dalam 2×45 apalagi kalau ada tambahan waktu. Jadi tiga hal ini yang luar biasa, yang saya lihat perkembangannya cukup signifikan,” katanya.
Melihat hal itu, Iwan Bule berharap PSSI bisa mempertimbangkannya. Ia ingin melihat Timnas Indonesia bisa bangkit kembali meraih target-targetnya ke depan.
“Jadi, alasan itu saya menyampaikan kepada federasi kalau memang usul saya diterima tentunya terima kasih. Tapi, sekali lagi saya hanya mencinta Timnas Indonesia, sepakbola Indonesia. Tentunya semuanya ingin tahu tahu, ingin mencapai yang terbaik untuk kemajuan sepakbola Indonesia yang sama-sama kita rekam mencapai puncak dunia.”
“Juga, kebetulan saya mendapat banyak pesan dari para netizen untuk menyampaikan demikian. Tapi sekali lagi, saya memberikan saran ini semata-mata hanya kecintaan saya kepada sepakbola, kembali saya serahkan kepada federasi untuk menentukan pelatih ke depan untuk mengawal Timnas kita. Saya yakin sepakbola kita akan berkembang lebih maju lebih baik. Selamat berjuang, mohon maaf masukan saya ini untuk keputusan saya serahkan kembali kepada exco PSSI, federasi dan PSSI. Terima kasih. Saya tetap Merah-Putih, untuk Garuda dan sepakbola Indonesia secara khusus Timnas,” katanya. (mel)