KAI Divre III Palembang Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Cuaca Ekstrem, Fokus Kawal Jalur Rel di Daerah Rawan Bencana

EKONOMI197 Dilihat

Palembang, viralsumsel.com — Cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini, dengan suhu panas yang menyengat diselingi hujan deras secara tiba-tiba, memicu kewaspadaan tinggi dari berbagai sektor, termasuk transportasi kereta api.

Merespons kondisi ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional III Palembang menerapkan langkah-langkah antisipatif guna menjaga keselamatan dan kelancaran operasional kereta, terutama pada jalur-jalur yang tergolong rawan bencana.

Menurut Manager Humas KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti, seluruh operasional kereta api, baik kereta penumpang maupun kereta barang, hingga saat ini tetap berjalan normal. Namun, pihaknya tidak mengendurkan kewaspadaan. Justru, mitigasi risiko terus diperkuat, khususnya pada petak-petak jalan rel yang berpotensi terdampak oleh kondisi cuaca ekstrem dan geografi wilayah.

“Kami memprioritaskan monitoring dan penanganan di daerah-daerah rawan, karena suhu panas dapat memengaruhi struktur rel, sedangkan curah hujan yang tinggi bisa menyebabkan tanah labil dan memicu longsor maupun amblas,” ujar Aida.

Berdasarkan pemetaan terbaru oleh tim prasarana KAI, terdapat sejumlah titik rawan yang menjadi fokus pengawasan intensif. Lokasi-lokasi tersebut antara lain berada pada jalur antara Stasiun Niru – Belimbing Pendopo, Belimbing Pendopo – Gunung Megang, Penanggiran – Ujanmas, Ujanmas – Muara Gula, Muara Enim – Muara Lawai, Merapi – Sukacinta, Lahat – Bunga Mas, Bunga Mas – Saung Naga, Saung Naga – Tebing Tinggi, serta Kota Padang – Lubuk Linggau. Wilayah-wilayah ini memiliki kontur tanah yang rentan terganggu oleh perubahan suhu maupun curah hujan ekstrem, sehingga masuk kategori rawan longsor dan amblas.

Baca Juga :  #ThinkwithHypefast: Hypefast Bagikan Kunci Local Brand Perluas Basis Pelanggan

Sebagai langkah antisipatif konkret, KAI Divre III telah melaksanakan program Manajemen Safety Walkthrough (MSWT) secara rutin. Melalui kegiatan ini, petugas turun langsung ke lapangan untuk memeriksa kondisi prasarana, sistem persinyalan, wesel, hingga peralatan operasional lainnya. Pemeriksaan ini dilakukan tidak hanya secara visual, tetapi juga dengan berjalan kaki menyusuri jalur guna memastikan tidak ada kerusakan atau perubahan pada struktur rel.

Selain itu, KAI juga telah menempatkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di 23 titik strategis. Keberadaan AMUS memungkinkan tim teknis melakukan perbaikan cepat apabila ditemukan kerusakan atau potensi gangguan. Untuk menunjang kecepatan penanganan darurat, KAI Divre III Palembang juga menyiapkan alat berat seperti excavator serta MTT (Multi Tie Tamper) — alat khusus yang digunakan dalam perawatan dan perbaikan jalan rel.

Baca Juga :  Webinar Green Skilling #21: Strategi Menumbuhkan Green Culture di Perusahaan

Langkah lain yang tak kalah penting adalah pembangunan Dinding Penahan Tanah (DPT) berupa bronjong di sejumlah titik rawan. Struktur ini berfungsi untuk mencegah terjadinya longsor atau pergerakan tanah yang bisa mengancam stabilitas jalur rel.

Aida menegaskan bahwa KAI berkomitmen penuh untuk menjaga keselamatan operasional di tengah cuaca yang semakin tidak menentu. “Kami akan terus melakukan pemantauan dan tindakan preventif di seluruh titik rawan. Tujuannya satu: agar perjalanan kereta api tetap selamat, aman, dan lancar bagi seluruh masyarakat,” pungkasnya. (bbs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *