Kasus Pertama Positif Corona di Muba Punya Riwayat Perjalanan dari Zona Merah

SUMSEL612 Dilihat

VIRALSUMSEL.COM, SEKAYU – Kasus positif virus corona atau covid-19 di temukan di Kabupaten Musi Banyuasin. Pasien 01 positif corona di Bumi Serasan Sekate terkonfirmasi, Kamis (16/4/2020).

“Hari ini kami selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, berdasarkan hasil hasil rilis yang kami terima dari Kementrian Kesehatan dan diumumkan secara resmi oleh Pemerintah Provinsi Sumsel, maka dalam sore hari ini kami menyatakan bahwa ditemukan satu kasus positif corona di Musi Banyuasin (Muba),” kata H Dodi Reza Alex Noerdin Bupati Muba beri keterangan pada awak media.

Lanjut ,DRA sapaan akrabnya, kasus positif di Muba tersebut merupakan pasien yang berasal dari Muba yang melakukan riwayat perjalanan berasal dari zona merah di luar kabupaten Muba. “Yang berdasarkan catatan yang kami terima melakukan perjalanan dari kota Prabumulih,” tambah dia.

Baca Juga :  Giliran Rejang Lebong Belajar Pengelolaan Keuangan Desa ke Muba

Pasien tersebut diakui Bupati sempat di rawat di RSUD Sekayu dari tanggal 11 April 2020 dan berkat tanggap cepat tanggap darurat tim medis di RSUD Sekayu berupa pemeriksan cepat reaktif. Kemudian tes dilanjutkan dengan pemriksan lap darah dan rontgen thorax.

Kemudian dilanjutkan tes swap menggunakan PCR dikirim ke Palembang dan akhirnya mendapatkan hasil tes tersebut dilakukan dua kali pada tanggal 12 dan 13 dan hasil tes valid positif.

“Oleh karena itu mulai dari kemarin kami telah melaksanakan gerakan reaksi masif melokalisir berupa meng isolasi dari kontak terdekat. Ada enam orang yang tinggal dalam satu rumah yang melakukan kontak dengan pasien dan segera keenamnya sudah dibawa dikarantina di isolasi dengan fasilitas pemerintah dengan pemeriksaan,” terang dia.

Baca Juga :  Pj Gubernur Agus Fatoni Sebut Peran Dokter Obgyn Sangat Penting dalam Pemberian Edukasi Stunting pada Masyarakat

Kemudian ada beberapa kotak terdekat yang akan segera dilakukan tes cepat atau rapid test termasuk di mana pasien yang bersangkutan melakukan perjalanan dan kontaak dengan orang terdekat.

“Mudah-mudhan dengan segala yang dilakukan maka kita bisa meminimalisir resiko penyebaran,” tukas dia. (dev)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *