TEGAL, viralsumsel.com – Penjaga gawang Persekat Tegal, Dimas Fani Firmansyah, menjadi sorotan publik sepak bola nasional usai terpilih sebagai Player of The Week pada pekan pertama Pegadaian Championship 2025/26.
Keputusan ini tak lepas dari penampilan impresifnya saat membawa Persekat meraih kemenangan berharga atas PSMS Medan di Stadion Utama Sumatera Utara, pekan lalu.
Dalam laga penuh tekanan tersebut, Dimas Fani tampil solid di bawah mistar. Ia bukan hanya mencatatkan clean sheet, tetapi juga berperan besar dalam terciptanya gol penentu kemenangan timnya di menit-menit akhir. Dari tangannya, sebuah umpan panjang akurat berhasil disambar rekannya, Riki Dwi Saputro, yang kemudian menggetarkan gawang lawan dan memastikan tiga poin untuk tim berjuluk Laskar Ki Gede Sebayu itu.
Tak Menyangka Dapat Penghargaan
Usai diumumkan sebagai pemain terbaik pekan pertama, Dimas Fani mengaku terkejut. “Tidak menyangka bisa terpilih sebagai Player of The Week. Namun memang pertandingan luar biasa saya jalani bersama tim saat melawan PSMS,” ujar kiper kelahiran Pati, Jawa Tengah, itu dengan rendah hati.
Bagi penjaga gawang berusia 25 tahun ini, penghargaan tersebut menjadi motivasi penting untuk kariernya, terutama dalam upaya membawa Persekat bersaing lebih jauh di liga. “Gelar ini punya makna luar biasa untuk saya. Semoga saya bisa terus konsisten, membantu Persekat bersaing di papan atas, dan mudah-mudahan bisa promosi ke kasta tertinggi,” tambahnya penuh semangat.
Kisah di Balik Gol Penentu
Dimas juga berbagi cerita mengenai momen krusial menjelang gol kemenangan Persekat. “Menit-menit akhir, kami dalam kondisi tertekan. Saat saya berhasil mengamankan bola, saya peluk erat-erat. Tapi kemudian saya sadar ada regulasi delapan detik untuk kiper. Saat itu saya melihat Riki Dwi Saputro berdiri bebas dan melambaikan tangan. Saya segera kirimkan bola panjang kepadanya, dan Alhamdulillah bisa berbuah gol,” jelasnya.
Aksi ini membuktikan bahwa seorang kiper tak hanya berperan dalam menjaga gawang, tetapi juga bisa menjadi pengatur serangan dari lini belakang.
Pernah Jadi Winger Dadakan
Menariknya, Dimas Fani juga menyimpan kisah unik dalam perjalanan kariernya. Pada musim lalu di ajang Pegadaian Liga 2 2024/25, ia sempat dimainkan bukan sebagai kiper, melainkan sebagai winger. Hal itu terjadi pada laga pekan ke-10 saat Persekat menjamu Persijap Jepara, 9 November 2024.
Kala itu, tim sedang krisis pemain karena cedera, sehingga pelatih memutuskan untuk menurunkannya di posisi sayap selama sekitar dua menit terakhir pertandingan. “Hampir dua bulan saya latihan sebagai winger karena kondisi tim. Rasanya tentu berbeda, tapi itu pengalaman berharga,” kenangnya sambil tersenyum.
Komentar dan Harapan
Penghargaan ini sekaligus menegaskan bahwa Persekat memiliki aset berharga dalam diri Dimas Fani. Dengan usia yang masih muda dan semangat yang tinggi, ia berpotensi menjadi salah satu kiper terbaik di kancah sepak bola Indonesia. Konsistensi menjadi kunci, karena perjalanan musim masih panjang dan tantangan semakin berat.
Jika Dimas mampu menjaga performanya, bukan tidak mungkin ia akan dilirik klub kasta tertinggi atau bahkan masuk radar tim nasional. Untuk saat ini, dukungan penuh dari suporter Persekat jelas akan menjadi energi tambahan baginya untuk terus bersinar. (Lib)