VIRALSUMSEL.COM, PALEMBANG – Beredar kabar ada sejumlah mahasiswi salah satu Perguruan Tinggi atau Universitas di Kota Palembang yang memilih menambah penghasilan dengan menjadi wanita malam. Biasanya disebut sebagai “Ayam Kampus”.
Nah mendengar informasi ini, wartawan www.viralsumsel.com, mencoba menelusuri kebenaran kabar tersebut. Namun untuk mencari ayam kampus ini tidaklah semudah yang dibayangkan. Untuk berkencan dengan mereka sangat sulit.
Kalau tidak tau informasi atau melalui orang-orang tertentu sulit mencari aksesnya. Di suatu malam wartawan www.viralsumsel.com, menyamar menjadi sopir sebuah taksi online.
Waktu itu menunjukkan pukul 02.21 WIB dini hari. Kita mendapatkan penumpang dari sebuah hotel dengan tujuan ke sebuah indekost, perempuan, masih muda, putih cantik dan berpakaian seksi warna merah. Dia memperkenalkan diri sebagai “D”.
Diawal pembicaraan si wanita cantik ini mengaku masih menjadi mahasiswa semester akhir di sebuah Universitas di Palembang. Banyak alasan mahasiswi ini memilih jual diri atau yang dinamakan open booking out “Open B.O” atau wanita panggilan.
Mereka rela menjual diri agar bisa membayar biaya kuliah serta memenuhi kebutuhan sehari hari, dan juga demi gaya hidup yang glamor. D pemuda sexy ini mengaku tidak bisa sembarangan pilih order untuk berkencan dengannya.
“Ya saya harus hati-hati milih order, karena saya ingin menjaga privasi saya. Kadang ada sih tiba-tiba orang whatsapp (WA) saya langsung bilang mba open b.o yah, nah yang kaya gini biasanya ga bisa langsung saya ladenin takutnya ini orang masih satu lingkungan sama saya. Baik itu tempat kuliah atau tempat tinggal .” kata wanita cantik ini dengan menebar senyum.
D sendiri cendrung memilih pria yang masih berusia relatif muda saja. Walauapun takut kalau terjadi apa-apa, setidaknya hasil dari pemberian para lelaku hidung belang ini cukup untuk dia jajan sehari-hari dan membayar biaya kuliah.
D sudah menjalani profesi sebagai Ayam kampus sealama kurang lebih dua tahun terakhir. Ada sesuatu yang melatar belakangi D nekat tenjun ke dunia hitam untuk menjadi kupu-kupu malam. “Salah satunya akibat dari perpisahan orang tuaa yang membuat ekonominya sangat menurun,” ungkap D.
Untuk waktu bercinta D juga tidak sembarangan. Tarifnya pun cukup tinggi maksimal Rp 700 Ribu sekali kencan. “Saya masih belum berani long time. Hanya short time saja. Itupun eksekusinya di hotel tertentu, biasanya itu saya yang pilih hotel dan kalau ada yang order baru aku ajak ke kamar karena ingin jaga keamanan diri. Sekali short time saya tarif Rp 700 Ribu maksimal durasi 2 jam. Pembayarannya juga setelah ketemu di kamar ,” pungkas dia. (mg-nan)







