Moment Bencana Jangan Dijadikan Ajang Tebar Pesona

banner 728x90

VIRALSUMSEL.COM, Palembang – Viral, sebuah foto Bupati dalam karung beras bantuan sosial di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 alias Covid-19. Tepatnya di Kabupaten Ogan Ilir (OI).

Bantuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OI menggunakan uang rakyat bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tersebut sebagian sudah disistribusikan ke masyarakat, mulai hari ini (1 Mei 2020). Total lebih kurang 120 Ribu kepala keluarga (KK) yang dikabarkan bakal menerima bantuan sembako tersebut.

Sebelumnya sempat menjadi perdebatan warganet alias netizen di beberapa grup facebook public di OI. Pertama dalam karung beras tersebut tertulis Bantuan Bupati Ogan Ilir. Kemudian ada foto H Ilyas Panji Alam Bupati Ogan Ilir dan di bawahnya ada tulisan ayo Ayo! cegah penyebaran Covid-19.

Baca Juga :  Sembilan Kandidat Masuk Bursa Calon Pendamping Muchendi di Pilkada OKI, Ada Nama Zaitun Putri Mawardi

Bagindo Togar Pengamat Sosial Politik mengaku sudah memprediksi sebelumnya. Jika bencana covid-19 bakal dijadikan ajang tebar pesona kepala daerah. “Inilah yang sempat kita diskusikan sebelumnya. Ketika moment becana dijadikan ajang tebar pesona,” kata Bagindo, Jumat (1/5/2020) siang.

Lebih lanjut Bagindo menambahkan, memberi itu harus ikhlas. Alias tanpa pamrih. Apalagi ini bulan suci Ramadhan. “Makna berpuasa untuk membatasi segala hasrat keduniawian. Seluruh agama saya kira sama tidak ada yang mengajarkan untuk member dengan pamrih,” tambah Bagindo.

Meski lanjut Bagindo, selayaknya bantuan sosial tersebut cukup mengambarkan logo pemerintahan atau instansi terkait. Biar semua merasa ikut memiliki. Apalagi bantuan tersebut menggunakan dana APBD.

Baca Juga :  Updata 19 Juli : Sumsel Tembus 3 Ribu Kasus COVID-19, Masih Tertinggi di Sumatera

“Organisasi pemerintahan tetap kolektif kolegeial, bukan personil. Saya kira cukup logo pemerintahan saja, kan semua ikut sumbangsih, baik karyawan, honorer, pegawai ASN, maupun dewan (DPRD) setempat,” terang dia.

So, lanjut Bagindo jangan seolah ini murni anggaran satu dua orang saja. “Jadi gak etis, ini terjadi bukan hanya di Ogan Ilir saja. Sumber dana bukan dari kantong pribadi, kalaupun dari kantong pribadi lebih elok jika memberikan dengan tangan kanan tanpa harus diketahui tangan kiri,” terang dia. (sep)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *