Pasutri Lahirkan Bayi Kembar Tiga di Muba Luput dari Perhatian Pemerintah, Faktanya Begini

VIRALSUMSEL.COM, Sekayu – Pasangan suami istri (pasutri) di Edi Yanto dan Reni Marlina Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) mendapat anugerah di tengah pandemi covid-19. Pasutri tersebut  warga Desa Toman, Dusun 1, RT 8 Kecamatan Babat Toman.

Betapa tidak pasutri tersebut mendapatkan bayi tiga sekaligus. Proses persalinan saat melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu, 10  Mei lalu.

Ketiga bayi laki-laki tersebut diberi nama David Ramadhan, Dafa Alfarizi, dan Dani Ardafa. Ketiganya lahir dengan sehat, dengan berat badan, David 1,8 kg, Danu dan Dani beratnya 1,75 kg.

Sang ibu Reni Marlina merupakan guru honorer di SD Negeri Bedeng Seng, Desa Bangun Sari Kecamatan Babat Toman Muba. Sedangkan sang suami Edi bekerja menjadi buruh sadap karet yang berpenghasilan tidak tetap.

Selain mendapatkan bayi kembar 3 keluarga ini mempunyai 3 orang anak yang tertua duduk di bangku SMK Ulak Paceh Kecamatan Lawang Wetan dan 2 anak lainya sekolah di SMP Muhamadiyah. Artinya, saat ini pasutri tersebut telah diberkahi 6 orang anak.

Baca Juga :  Kedepankan Pemuda Pemudi, BUMDes Mulyo Barokah Keluang Omzet Rp 15 Milyar Perbulan

“Ketiga bayi kembar kami diberi nama David Ramadhan, Dafa Alfarizi, dan Dani Ardafa. Ketiganya lahir dengan berat badan David 1,8 kg Danu dan Dani beratnya 1,75 kg, Alhamdulillah semua kondisinya dalam keadaan sehat,” ungkap Edi.

Sebelumnya beradar kabar jika pasutri ini luput dari perhatian pemerintah. Bahkan untuk membeli susu saja orang tua si bayi kesulitan. Maklum harga karet sangat anjlok di masa pandemi covid-19.

Namun kabar tersebut tidak benar. Plt Kepala Dinas Sosial Muba, Drs Ahmad Nasuhi menyebutkan pasutri Edi dan Reni sudah mendapatkan rutin bantuan Pemkab Muba berupa PKH rutin.

“Alhamdulillah sudah sejak lama warga kita pasutri Edi dan Reni ini sudah tercover bantuan PKH, setidaknya bisa meringankan beban hidup mereka sehari-hari,” ucapnya.

Nasuhi merinci, Bantuan PKH yang sudah disalurkan yakni jumlah setiap pencairan Rp700 ribu dan pencairan tahun 2020 tahap 1 Rp1.300.000, Tahap 2 Rp. 1.100.000. “Kemudian, pada April lalu mendapatkan Rp400 ribu, dan Mei Rp400 ribu,” terangnya.

Baca Juga :  Muba Tambah Enam Kasus Baru, Empat Dirawat di RSUD Bayung Lencir

Tidak hanya itu, Nasuhi menambahkan pasutri Edi dan Reni juga mendapatkan bantuan BPNT rutin setiap bulannya. “Ditambah program sembako rutin tiap bulan lengkap dengan beras 10 kg, telor, kacang merah, kentang dan hewani/ikan asin yang nominalnya Rp200 ribu,” urainya.

Sementara itu Camat Babat Toman Aswin membenarkan atas nama pasutri Edi dan Reni adalah warga yang saat ini berdomisili di Babat Toman dan tetapi KTP yang bersangkutan masih warga Batanghari Leko.

“Betul pasutri dimaksud melahirkan bayi kembar 3 yang semuanya sehat dan pasutri dimaksud selama ini juga telah mendapatkan bantuan,” imbuhnya.

“Staf Kecamatan juga sudah turun meninjau langsung dan sempat bertanya sama yang bersangkutan bahwa memang pak Edi Yanto sudah mendapatkan bantuan PKH dan BPNT tapi melalui Pemerintah Kecamatan BHL sesuai dengan alamat di KTP yang bersangkutan,” tambahnya. (dev)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *