BANYUASIN, viralsumsel.com — Dalam rangka masa reses, Anggota Komite II DPD RI, Hj. Eva Susanti, melakukan kunjungan kerja ke Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banyuasin.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya menyerap aspirasi langsung masyarakat, khususnya para petani, yang selama ini menjadi ujung tombak ketahanan pangan di Sumatera Selatan.
Eva Susanti disambut hangat oleh Wakil Bupati Banyuasin, Netta Indian, serta para pejabat daerah terkait, termasuk Kepala Dinas Pertanian dan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Dalam pertemuan tersebut, digelar diskusi terbuka yang membahas berbagai permasalahan sektor pertanian yang hingga kini masih membelenggu produktivitas dan kesejahteraan petani Banyuasin.
Salah satu isu krusial yang diangkat adalah sulitnya akses petani terhadap fasilitas pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Menurut Kepala Dinas, meski program KUR merupakan instrumen penting bagi petani untuk mengembangkan usaha, kenyataannya masih banyak yang gagal mengaksesnya karena terbentur persyaratan administrasi yang rumit dan tidak ramah terhadap kondisi riil petani di lapangan.
“Persyaratan KUR terlalu teknis dan formalistik, sementara banyak petani kita masih kesulitan melengkapi dokumen yang dibutuhkan. Akibatnya, program ini belum sepenuhnya bisa dirasakan manfaatnya,” ujar salah satu pejabat dinas yang hadir.
Tak hanya itu, permasalahan klasik seperti irigasi yang belum optimal, keterbatasan akses jalan usaha tani, minimnya gudang penyimpanan hasil panen, serta kelangkaan pupuk bersubsidi turut disampaikan. Kondisi ini dinilai sangat memengaruhi efisiensi produksi dan ketahanan pangan daerah.
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Hj. Eva Susanti menyampaikan komitmennya untuk menjadi penyambung lidah petani Banyuasin kepada pemerintah pusat.
Ia menegaskan, posisi Banyuasin sebagai salah satu lumbung pangan nasional, khususnya untuk beras, harus mendapat perhatian strategis dari semua pihak, termasuk kementerian terkait.
“Banyuasin adalah penyangga beras nasional dan lumbung pangan penting di Sumatera Selatan. Maka sudah seharusnya seluruh kebijakan pertanian pusat diarahkan untuk memperkuat kapasitas produksi di sini. Tidak boleh ada petani yang kesulitan pupuk atau tidak punya akses ke pembiayaan,” tegas Eva.
Wanita asal Desa Tanah Abang, Kecamatan Batang Hari Leko, Kabupaten Musi Banyuasin ini menambahkan, DPD RI siap memperjuangkan agar program pangan nasional dapat selaras dengan prioritas pembangunan Presiden dan kebutuhan daerah.
“Saya akan teruskan aspirasi ini kepada Kementerian Pertanian dan lembaga terkait. Kita harus pastikan sinergitas antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten agar program benar-benar menyentuh petani. Swasembada pangan bisa tercapai jika kita semua bersatu dan saling mendukung,” ucapnya.
Eva juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan lintas level pemerintahan dalam mewujudkan pertanian modern yang berkelanjutan. Menurutnya, sinergi kebijakan akan mendorong terciptanya iklim pertanian yang sehat, efisien, dan adil bagi petani.
“Petani adalah tulang punggung ketahanan pangan. Jika kita gagal melindungi dan memberdayakan mereka, maka ketahanan pangan nasional akan rapuh. Karena itu saya berkomitmen terus mengawal setiap aspirasi yang saya terima,” tutupnya.
Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat koordinasi dan merancang langkah nyata menuju pertanian Banyuasin yang lebih mandiri, maju, dan sejahtera. (bbs)







