VIRALSUMSEL.COM, PALEMBANG – Sriwijaya FC masih butuh empat hingga lima pemain lagi. Hal tersebut diungkapkan Pelatih Kepala Sriwijaya FC, Nil Maizar ketika dikomfirmasi wartawan www.viralsumsel.com, Jumat (4/6/2021) pagi. “Ya, tim ini kurang pemain sekitar empat sampai lima pemain,” kata Nil Maizar.
Nil Maizar yang musim lalu arsiteki Persela Lamongan di ajang Liga 1 2020 ini berharap skuat Laskar Wong Kito –julukan Sriiwjaya FC- segera komplit. “Ya, kita berharap, mudah-mudahan satu minggu ini sudah dapat pemain-pemain yang kita inginkan,” sambung eks pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia ini.
Lebih lanjut Nil Maizar menambahkan pihaknya akan melakukan pertemuan lagi dengan manajemen Sriwijaya FC untuk berkoordinasi mengenai pemain buruan. “Ya, kita akan pastikan lagi dengan manajemen. Yang pasti kalau kita pelatih sifatnya hanya memberikan rekomendasi. Eksekusinya ada pada manajemen,” terang dia.
Hanya memberi tahu sejauh ini Sriwijaya FC telah mengontrak 21 pemain. Dengan komposisi 10 pemain musim lalu eks besutan head coach Budiardjo Thalib dan 11 pemain baru yang didatangkan pada masa kepelatihan Nil Maizar.
Sepuluh pemain Sriwijaya FC musim lalu yang masih bertahan yakni satu penjaga gawang, Rudi Nurdin Rajak. Kemudian tiga pemain belakang, Ambrizal, Obet Choiri, serta Dani Arwin. Lalu tiga pemain tengah Dwi Cakra Yudha, Suandi, serta Hari Habrian. Selain itu ada lagi tiga pemain depan. Meliputi Rahal Radiansyah, Imam Bagus Kurnia, dan Rudiyana.
Sementara pemain baru ada yang direkrut era kepelatihan Nil Maizar tujuh tanpa seleksi dan empat diantaranya dari jalur trial. Ketujuh pemain yang langsung dikontrak yakni dua pemain posisi penjaga gawang, Hendra Molle, dan Rizki Darmawan. Kemudian dua pemain posisi belakang, Valentino Telaubun, dan Akbar Zakaria.
Pemain tengah ada dua nama Dedi Hartono, dan Lucky Wahyu. Untuk posisi pemain depan Sriwijaya FC baru mendatangkan satu penyerang. Yakni M Nur Iskandar. Kemudian empat pemain yang lolos seleksi meliputi Suhendra Eka Saputra, Mohamad Fadil Redian, Taufik Alif Hidayat dan Rio Hardiawan. (ion)