VIRALSUMSEL.COM – Sriwijaya FC, musim ini merupakan salah satu kontestan Liga 2 Indonesia 2019 yang menggunakan jasa pemain naturalisasi. Ya, Laskar Wong Kito -julukan Sriwijaya FC- pakai tenaga defender Bruno Casimir.
Namun, pemain kelahiran Kamerun tersebut tidak bisa bekerjasama hingga kompetisi usai bersama SFC -sebutan Sriwijaya FC-. Pemain kelahitan, Douala, Kamerun, 7 Februari 1987 ini mengundurkan diri dari skuat Jakabaring sebelum putaran pertama Babak Penyisihan Grup Barat usai.
Tepatnya usai laga Sriwijaya FC kontra Blitar Bandung United pada pekan ke-10 di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Senin (5/8/2019). Saat itu kedua kesebelasan bermain imbang 2-2.
Bruno Casimir mengundurkan diri karena merasa bersalah lantaran dianggap hansball dikotak penalti sehingga Sriwijaya FC harus mendapat hukuman penalti pada masa injury time. Karena penalti itu Sriwijaya FC gagal mencuri tiga poin.
Paska pidah dari Sriwijaya FC, pada putaran pertama Bruno Casimir merapat ke PSMS Medan dalam mengarungi Putaran Kedua Liga 2. Nah apakah musim depan Sriwijaya FC ingin kembali menggunakan jasa pemain impor bersatatus WNI?
“Sebenarnya naturalisasi atau tidak tergantung kualitas pemain itu sendiri. Buat apa naturalisasi kalau kualitasnya sendiri sama dengan pemain lokal,” kata Indrayadi Direktur Teknik Sriwijaya FC, Sabtu (14/12/2019).
Indrayadi mengaku tidak mau memiliki legiun asing hanya untuk gagah-gagahan. “Apakah itu jadi tujuan utama kita. Bukan berarti Bruno Casimir tidak bagus. Kalau sekedar untuk gagah gagahan untuk apa,” tambah dia.
Namun bukan berarti tidak ada peluang bagi Sriwijaya FC untuk merekrut pemain impor. “Ya, kalau kualitasnya mumpuni dan bisa berkontribusi lebih bagi tim kenapa tidak kita ambil,” tambah mantan penjaga gawang PS Pusri di Era Galatama ini.
Contoh, sambung karyawan PT Pusri ini Alberto Goncalves penyerang berdarah Brasil yang kini memperkuat Madura United. “Ya, kalau Alberto Goncalves atau Esteban Vizcarra (winger Persib Bandung) kita mau. Tapi kita juga tetap harus menyesuaikan kondisi keuangan,” pungkas dia. (nto)
