Sriwijaya FC Prioritaskan Pemain Lokal, Batasi Pemain Asing demi Efisiensi Anggaran

SRIWIJAYA FC805 Dilihat

viralsumsel.com,  Palembang – Manajemen Sriwijaya FC telah menetapkan strategi baru dalam membangun tim untuk menghadapi kompetisi Liga 2 musim 2025/2026.

Klub berjuluk Laskar Wong Kito ini memutuskan untuk tidak mengikuti tren belanja besar-besaran seperti beberapa klub lain yang rela menggelontorkan anggaran besar demi merekrut pemain mahal, termasuk pemain asing.

Keputusan ini disampaikan langsung oleh Presiden Sriwijaya FC, Alexander Rusli, yang menegaskan bahwa klub akan lebih mengutamakan pembinaan pemain lokal dibandingkan merekrut banyak pemain asing dengan harga tinggi.

“Kami sudah sepakat untuk tidak melakukan pembelian pemain secara jor-joran. Kami lebih memilih membina dan meningkatkan kualitas pemain lokal.

Kalau pun harus menggunakan pemain asing, maksimal hanya satu atau dua orang yang benar-benar memberikan manfaat bagi tim,” ungkap Alexander Rusli.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari visi jangka panjang klub yang ingin membangun tim dengan fondasi yang kuat dari pemain-pemain lokal berbakat, khususnya dari Sumatera Selatan.

Sriwijaya FC ingin memastikan bahwa talenta muda dari daerah memiliki kesempatan lebih besar untuk berkembang dan menjadi andalan tim di masa depan.

Membangun Kualitas Pemain Lokal dengan Strategi Matang

Sriwijaya FC sadar bahwa mengandalkan pemain lokal bukanlah tugas mudah. Oleh karena itu, manajemen menyiapkan strategi khusus agar para pemain yang ada dapat berkembang secara optimal dan memiliki daya saing tinggi di kompetisi Liga 2.

Baca Juga :  Elang Andalas Muda Bertolak ke Jabodetabek, Jalani Tur Uji Coba Jelang EPA Liga 2 2025/26

Menurut Direktur Olahraga Sriwijaya FC, Anggoro Prajesta, klub saat ini tengah aktif mencari dan mengembangkan pemain muda berbakat dari Sumatera Selatan.

Seleksi ketat akan dilakukan untuk memastikan bahwa pemain yang direkrut benar-benar memiliki potensi dan siap berkontribusi untuk tim.

“Kami sedang mengumpulkan pemain-pemain muda terbaik dari Sumatera Selatan. Kami ingin memastikan bahwa mereka mendapatkan kesempatan bermain di level profesional, sekaligus membangun tim dengan karakteristik khas Sriwijaya FC,” ujar Anggoro.

Keputusan ini mendapat respons positif dari berbagai pihak, terutama suporter Sriwijaya FC yang ingin melihat klub kebanggaan mereka kembali berjaya dengan mengandalkan kekuatan lokal.

Pemain Asing Hanya Sebagai Pelengkap, Bukan Kebutuhan Utama

Meskipun Sriwijaya FC masih membuka peluang untuk merekrut pemain asing, Alexander Rusli menegaskan bahwa kebijakan ini akan dilakukan dengan sangat selektif.

Pemain asing yang didatangkan harus benar-benar bisa memberikan kontribusi positif bagi tim, terutama dalam membantu perkembangan pemain lokal.

“Kami tidak ingin sekadar membeli pemain asing tanpa pertimbangan matang. Kalau pun ada, kami ingin yang benar-benar bisa memberikan dampak positif bagi tim dan bisa membimbing pemain lokal agar lebih berkembang,” jelasnya.

Selain itu, manajemen juga memastikan bahwa harga pemain asing yang direkrut harus seimbang dengan anggaran klub. Menurut Alexander, penggunaan pemain asing bukanlah suatu keharusan, dan ada batasan yang harus dipatuhi.

Baca Juga :  Cetak Dua Gol Penyerang Sriwijaya FC Fadly Diganjar Man of The Macth

Oleh karena itu, pihaknya hanya akan mendatangkan pemain asing jika memang benar-benar dibutuhkan dan sesuai dengan kebutuhan tim.

Target dan Anggaran Musim 2025/2026

Dalam menghadapi Liga 2 musim depan, Sriwijaya FC menargetkan posisi di papan atas klasemen. Dengan skuat yang lebih terstruktur dan fokus pada pembinaan pemain lokal, klub berharap bisa tampil kompetitif dan mampu bersaing dengan tim-tim lain yang memiliki strategi berbeda.

Terkait anggaran, Alexander Rusli mengungkapkan bahwa Sriwijaya FC menargetkan alokasi dana sekitar Rp 15 miliar untuk musim 2025/2026.

Dengan anggaran ini, manajemen berharap bisa mempertahankan tim dengan kondisi keuangan yang sehat tanpa harus terjebak dalam pengeluaran yang berlebihan.

“Kami ingin tim tetap kompetitif, tetapi juga harus realistis dalam mengelola keuangan. Anggaran sekitar Rp 15 miliar cukup untuk menjaga kestabilan tim dan memastikan kami tetap bisa bersaing di papan atas,” ujar Alexander.

Dengan strategi ini, Sriwijaya FC optimistis bisa menjalani musim 2025/2026 dengan lebih baik. Para pemain lokal yang mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak diharapkan bisa menunjukkan performa terbaik mereka dan membawa Laskar Wong Kito kembali ke jalur kejayaan. (asa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *