Sriwijaya Mania Dorong Seto Nurdiantoro Gantikan Achmad Zulkifli

SRIWIJAYA FC83 Dilihat

PALEMBANG, viralsumsel.com Setelah pelatih kepala Achmad Zulkifli resmi dinonaktifkan oleh manajemen, atmosfer di tubuh Sriwijaya FC kembali dipenuhi spekulasi. Publik kini menanti siapa sosok yang akan dipercaya menjadi arsitek baru Laskar Wong Kito untuk mengarungi sisa kompetisi Pegadaian Championship atau Liga 2 musim 2025/2026.

Salah satu suara kuat datang dari kelompok suporter terbesar klub, Sriwijaya Mania (S-Man). Ketua Umum S-Mania, Eddy Ismail, secara terbuka mengusulkan nama Seto Nurdiantoro sebagai kandidat ideal pengganti Achmad Zulkifli.

Usulan kami boleh juga kalau coach Seto Nurdiantoro dijadikan calon pelatih kepala Sriwijaya FC sebagai penggantinya,” ujar Eddy Ismail, Senin (13/10/2025).

Menurut Eddy, pelatih asal Sleman itu memiliki rekam jejak dan gaya kepelatihan yang sesuai dengan karakter permainan Sriwijaya FC, yang dikenal mengandalkan penguasaan bola dan transisi cepat.

Rekam Jejak dan Profil Singkat Seto Nurdiantoro

Nama lengkapnya Matheus Seto Nurdiantoro, lahir di Sleman, 14 April 1974. Ia kini berusia 51 tahun dan memegang Lisensi Pro AFC, yang merupakan sertifikasi tertinggi dalam kepelatihan sepak bola Asia.

Baca Juga :  Klasemen Pegadaian Championship 2025/26 Pekan Keempat: PSMS Medan Tempel Ketat Puncak, Sriwijaya FC Terpuruk di Dasar Klasemen Liga 2

Seto dikenal dengan pendekatan permainan 4-3-3 Defending, memadukan keseimbangan antara serangan dan pertahanan dengan pressing tinggi. Rata-rata masa kerjanya sebagai pelatih di sebuah klub mencapai 1,66 tahun, menunjukkan kestabilan dan kemampuan membangun tim jangka menengah.

Dalam karier kepelatihannya, Seto beberapa kali menukangi PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman. Terakhir, ia menjabat sebagai pelatih kepala PSIM pada musim 2023/2024 hingga Januari 2025. Sebelumnya, ia juga membawa PSS Sleman promosi ke Liga 1 pada 2018, yang membuat namanya dikenal luas di dunia sepak bola nasional.

Sebagai mantan pemain, Seto juga sempat memperkuat beberapa klub besar tanah air seperti Pelita Solo, Persiba Bantul, PSIM Yogyakarta, dan PSS Sleman, sebelum memutuskan pensiun pada 2013.

Sriwijaya Mania: Evaluasi Kinerja dan Harapan Baru

Eddy menegaskan bahwa pihaknya tidak kecewa atas keputusan manajemen menonaktifkan Achmad Zulkifli. Ia menilai keputusan tersebut sebagai langkah tepat mengingat performa tim yang belum memuaskan di awal musim.

Baca Juga :  Reza Jadi Presiden Klub, Sriwijaya FC Umumkan Pengurus Baru PT SOM Musim 2025/2026

Kekecewaan kami muncul setelah viralnya pertandingan uji coba pada launching Nusantara Lampung FC kemarin. Itu sangat tidak bagus untuk citra SFC ke depan,” tegas Eddy.

Menurut analisis Sriwijaya Mania, dalam tiga pertandingan terakhir Sriwijaya FC gagal meraih poin penuh, yang menunjukkan adanya masalah serius dalam komposisi dan strategi permainan.

“Kita juga sudah menganalisa, seharusnya kalau tiga kali main tidak ada kemenangan, pelatihnya memang harus diganti. Artinya, komposisinya kurang pas,” tambahnya.

Eddy berharap manajemen bisa mempertimbangkan Seto Nurdiantoro sebagai sosok yang mampu membawa stabilitas dan arah permainan baru bagi Laskar Wong Kito.

“Coach Seto punya karakter yang kuat, disiplin, dan terbiasa membangun tim dari dasar. Itu yang dibutuhkan Sriwijaya FC saat ini,” ujarnya. (bbs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *