viralsumsel.com, Jakarta – Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ir. H. Ahmad Riza Patria, M.B.A., menegaskan bahwa pembangunan desa yang bermakna harus berangkat dari kekuatan masyarakat itu sendiri dan mengedepankan kolaborasi antar pihak. Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan “Sumba Barat Bercerita”, forum kolaborasi antara Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), SurfAid, dan Kedutaan Besar Selandia Baru, yang digelar di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Acara ini menjadi momentum penutupan Program Nusatani yang telah berjalan sejak 2019 di Kabupaten Sumba Barat, namun Ahmad Riza Patria menekankan bahwa ini bukanlah akhir, melainkan babak baru dalam upaya membangun desa melalui praktik-praktik baik yang telah terbukti berhasil. “Pembangunan yang bermakna harus berangkat dari kekuatan masyarakat itu sendiri, dan untuk menguatkan masyarakat, kita tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi menjadi kunci sukses dalam pembangunan desa,” ujar Ahmad Riza Patria.
Program Nusatani menjadi contoh nyata kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat, daerah, organisasi internasional seperti SurfAid, dan masyarakat desa. Dengan pendekatan pertanian yang sensitif terhadap gizi, program ini telah:
- Menurunkan angka stunting sebesar 5% per tahun,
- Membangun 892 sarana air bersih dan sanitasi,
- Melatih 64 unit ekonomi desa, serta
- Memberikan manfaat langsung kepada lebih dari 84.000 warga.
Baca Juga : Lebih dari 113 Ribu Pengguna Manfaatkan LRT Jabodebek Selama Libur Wafat Yesus Kristus dan PaskahLRT Jabodebek melayani 113.606 pengguna selama libur panjang Wafat Yesus Kristus dan Paskah pada 18-20 April 2025. Tiga stasiun dengan jumlah pengguna tertinggi adalah Dukuh Atas BNI, Harjamukti, dan Cikoko. LRT Jabodebek berkomitmen memberikan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan efisien bagi seluruh pengguna. Bekasi, 21 April 2025 - Libur panjang akhir pekan dalam rangka peringatan Wafat Yesus Kristus dan Paskah yang berlangsung pada 18 hingga 20 April 2025 dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur, bersantai, serta mengunjungi berbagai destinasi wisata bersama keluarga dan orang terdekat. LRT Jabodebek kembali menjadi salah satu moda transportasi pilihan, dengan total 113.606 pengguna tercatat selama tiga hari periode long weekend tersebut, atau rata-rata sebanyak 37.869 pengguna per hari. Selama periode long weekend, jumlah pengguna yang tercatat di sejumlah stasiun mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap LRT Jabodebek sebagai moda transportasi pilihan untuk bepergian. Tiga stasiun yang mencatat jumlah pengguna tertinggi pada 18 hingga 20 April 2025 adalah Stasiun Dukuh Atas BNI dengan 39.922 pengguna, Stasiun Harjamukti sebanyak 28.725 pengguna, serta Stasiun Cikoko yang melayani 21.982 pengguna. Stasiun Dukuh Atas BNI berada di pusat kota dan memiliki konektivitas dengan berbagai moda transportasi lain, menjadikannya titik transit favorit pengguna. Sementara itu, Stasiun Cikoko terhubung langsung dengan layanan Commuterline dan TransJakarta, sehingga memudahkan mobilitas lintas moda. Adapun Stasiun Harjamukti menjadi pilihan masyarakat yang ingin berkunjung ke sejumlah destinasi wisata di kawasan Cibubur dan sekitarnya. Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan masyarakat yang terus menjadikan LRT Jabodebek sebagai pilihan dalam mendukung mobilitas selama masa libur. “Long weekend menjadi momen spesial bagi banyak orang untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih. Kami bersyukur LRT Jabodebek dapat terus diandalkan sebagai moda transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau dalam menunjang kegiatan liburan masyarakat,” ujar Purnomosidi. Selama periode long weekend tersebut, LRT Jabodebek mengoperasikan 810 perjalanan untuk memastikan layanan tetap optimal dan pengguna dapat menikmati perjalanan dengan lancar. Stasiun-stasiun LRT Jabodebek yang terintegrasi dengan berbagai pusat kegiatan dan kawasan wisata turut menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, pengguna juga mendapat kenyamanan lebih dengan kebijakan yang memperbolehkan membawa sepeda non-lipat tanpa biaya tambahan selama akhir pekan dan hari libur nasional, menjadikan LRT Jabodebek sebagai pilihan transportasi yang ramah lingkungan. Selama akhir pekan dan hari libur nasional, LRT Jabodebek tetap menghadirkan layanan dengan tarif yang bersahabat, yakni mulai dari Rp5.000 hingga maksimal Rp10.000. Sementara pada hari kerja (Senin hingga Jumat), tarif berlaku mulai dari Rp5.000 hingga Rp20.000 sesuai jarak perjalanan. LRT Jabodebek berkomitmen untuk memberikan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan efisien bagi seluruh pengguna. Selain itu, dengan konektivitas yang baik, fasilitas ramah anak dan disabilitas, serta integrasi dengan berbagai moda transportasi lainnya, LRT Jabodebek terus menjadi bagian dari solusi mobilitas urban yang modern dan berkelanjutan. “Kami akan terus menghadirkan layanan yang optimal dan menjadi bagian dari perjalanan masyarakat dalam setiap momen, baik saat beraktivitas sehari-hari maupun saat menikmati waktu bersama keluarga. Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada LRT Jabodebek,” tutup Purnomosidi Dengan akses yang luas ke berbagai kawasan strategis, fasilitas yang ramah anak, serta integrasi dengan moda transportasi lain, LRT Jabodebek siap menjadi solusi mobilitas modern yang mendukung kebutuhan masyarakat urban saat ini. Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES.
“Ini bukan semata program bantuan, tapi upaya membangun fondasi agar desa bisa tumbuh mandiri, tangguh, dan berdaya saing,” tambah Riza.
Lebih lanjut, ia menyampaikan apresiasi kepada SurfAid, Kedutaan Besar Selandia Baru, Pemerintah Kabupaten Sumba Barat, dan masyarakat desa yang menjadi motor utama keberhasilan program. Ia juga mendorong agar praktik baik dari Program Nusatani direplikasi di desa dan daerah tertinggal lainnya.
“Mari kita buktikan bahwa dari Sumba Barat bisa lahir cerita sukses pembangunan yang memberi harapan, bukan hanya bagi daerah tertinggal, tapi juga bagi masa depan Indonesia yang lebih adil dan merata,” tutupnya.
Program Nusatani sendiri telah menjadi bagian dari strategi pembangunan nasional Kemendes PDT melalui 12 Rencana Aksi Desa yang mencakup ketahanan pangan, pemberdayaan pemuda, dan penguatan kader pembangunan desa.
Dengan semangat gotong royong dan keberlanjutan, acara ini menunjukkan bahwa transformasi desa bisa dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama.
About SurfAid Indonesia
SurfAid International di Indonesia adalah organisasi nirlaba yang memiliki program holistik demi masyarakat sehat, sejahtera dan tangguh di daerah terpencil di mana terdapat lokasi surfing (selancar).
Saat ini, SurfAid bekerja di tiga lokasi di Indonesia, yaitu Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Rote Ndao di Nusa Tenggara Timur, serta Kabupaten Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat.
Sebagai ormas asing di Indonesia, SurfAid bekerja atas dasar Memorandum Saling Pengertian (MSP) dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia
(Kemendesa PDTT) Memorandum Saling Pengertian (MSP) tertanggal 27 Oktober 2022 sampai dengan 27 Oktober 2025.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
Post Views: 229